Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Erupsi Gunung Semeru, Apa yang Dimaksud Erupsi?

Akibatnya, status gunung Semeru naik menjadi Awas (level IV) dari yang semula Siaga (level III) di hari yang sama pukul 12.00 WIB.

Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, erupsi terjadi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1500 meter di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik.

Lantas, apakah yang dimaksud dengan erupsi?

Apa itu erupsi?

Erupsi kerap terjadi di gunung yang masih aktif. Di Indonesia, erupsi gunung berapi kerap terjadi lantaran banyaknya gunung berapi aktif yang tersebar di pulau-pulau di Indonesia.

Diberitakan oleh Kompas.com (14/9/2022), erupsi adalah proses pelepasan material dari gunung berapi ke atmosfer maupun ke permukaan Bumi dalam jumlah yang tidak menentu.

Erupsi gunung api akan mengeluarkan berbagai macam material, baik berasal dari dalam dapur magma maupun material di sekitar kawah.

Material lontaran erupsi gunung api bisa berwujud padat/eflata, berwujud cair dan berwujud gas.

Dilansir dari laman Kemendikbud, berikut jenis material yang dilontarkan erupsi gunung api:

1. Kekuatan letusannya

a. Erupsi eksplosif

  • Erupsi eksplosif merupakan letusan yang menyebabkan ledakan besar sehingga membentuk danau kawah yang besar.

b. Erupsi efusif

  • Erupsi efusif adalah letusan lemah yang tidak menimbulkan ledakan besar.

2. Proses keluarnya magma

a. Erupsi linier atau retakan

  • Erupsi linier atau retakan merupakan keluarnya magma melalui celah atau retakan. Biasanya akan menyebabkan munculnya deretan gunung api.

b. Erupsi areal

  • Erupsi areal adalah letusan yang terjadi saat magma berdekatan dengan permukaan bumi dan meleleh lapisan batuan di atasnya. Erupsi jenis ini bisa menyebabkan terbentuknya lubang besar di permukaan bumi.

c. Erupsi sentral

  • Erupsi sentral terjadi karena magma keluar lewat lubang di permukaan Bumi, sehingga membentuk gunung yang letaknya terpisah dengan gunung lainya.

3. Kekentalan magma, tekanan gas, kedalaman dapur magma, dan material yang digunakan

Jenis erupsi ini dibedakan menjadi 7, di antaranya:

Dengan begitu, magma akan bergerak naik ke atas secara perlahan. Proses ini akan melelehkan batuan yang berada di sekitarnya dan terjadi penumpukan magma.

Penumpukan magma menyebabkan tekanan dari dalam perut Bumi semakin membesar. Hal ini terjadi karena magma terhambat oleh lepisan batuan yang sukar ditembus.

Semakin kuat tekanan yang ditimbulkan, maka lapisan batuan akan mulai retak dan membentuk celah. Celah inilah yang membuat magma keluar ke permukaan bumi.

Jika lapisan batuan tidak mampu membendung dorogan magma, ledakan bisa menyebabkan terjadinya semburan yang kuat.

Proses ketika magma berhasil keluar ke permukaan Bumi inilah yang disebut dengan erupsi gunung berapi.

Apa beda erupsi dan gunung meletus?

Dilansir dari BPBD Nusa Tenggara Barat, gunung meletus atau letusan gunung api adalah proses keluarnya magma dari ruang magma dari perut gunung berapi.

Hal itu disebabkan oleh aktivitas magma dan pergerakan lempeng tektonik.

Mengacu pada pengertian tersebut, erupsi dan gunung meletus sama saja.

Hanya saja, dikutip dari KompasTV, penggunaan istilah gunung meletus kerap dikaitkan dengan erupsi eksplosif.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/05/082500465/erupsi-gunung-semeru-apa-yang-dimaksud-erupsi-

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke