Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Erupsi Gunung Semeru Membuat Jepang Waspada Tsunami

Kompas.com - 05/12/2022, 07:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi besar pada Minggu (4/12/2022).

Erupsi ini terjadi tepat pada satu tahun erupsi gunung Semeru tahun lalu.

Akibat erupsi gunung Semeru kali ini, Jepang mengeluarkan peringatan tsunami.

Kemungkinan tsunami ini sebelumnya diprediksi mencapai Prefektur Okinawa paling cepat sekitar pukul 14.30 waktu Jepang.

Namun, mereka mencabut peringatan tsunami itu beberapa jam kemudian dan menyatakan tidak ada dampak tsunami akibat letusan gunung Semeru.

Lantas, mengapa letusan Semeru bisa membuat Jepang waspada tsunami?

Baca juga: Khawatir Erupsi Lagi, Warga Lereng Semeru Jaga Malam dan Pilih Tidak Tidur


Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menuturkan, peringatan tsunami di Jepang merupakan wujud dari kehati-hatian mereka.

Pasalnya, erupsi gunung api bisa menghasilkan gelombang kejut pemicu tsunami, seperti erupsi gunung Tonga awal tahun ini yang berdampak pada Jepang.

"Itu sebuah kehati-hatian, sebuah negara yang pernah mendapatkan fenomena gelombang kejut yang memicu tsunami," kata Daryono, Minggu (4/12/2022).

Senada, peneliti bencana Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya Amien Widodo menuturkan, peringatan tsunami Jepang ini adalah bentuk kewaspadaan.

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa erupsi gunung Semeru tidak akan sampai ke lautan.

Menurutnya, gunung berapi di darat seperti Semeru memiliki lahar yang tidak akan sampai bibir pantai.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Jalur Lumajang-Malang Putus Total

"Sudutnya sudah datar sehingga tidak akan mungkin meletus sampai bibir pantai juga tidak mungkin, karena energinya berkurang," jela dia.

Ia menjelaskan, tsunami bisa terjadi ketika gunung yang meletus berada di lautan, seperti gunung Anak Krakatau dan gunung api di Pasifik.

"Jepang memang mewaspadai karena khawatir akan ada tsunami karena ada gunung berapi di Pasifik yang bersebelahan dengan Jepang, yakni gunung Hunga di pulau Tonga," lanjutnya.

Sementara itu, Subkoordinator Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Volkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Basuki memastikan, erupsi Semeru tidak menyebabkan tsunami di Indonesia.

"Saya kira tidak (menyebabkan tsunami di wilayah Indonesia) dan awan panasnya juga berhenti di jarak 14 km dari puncak, tidak mencapai lautan," ujarnya.

Sumber: (Kompas.com/Nur Rohmi Aida | Editor: Sari Hardiyanto/Maya Citra Rosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com