Namun, jika terjadi terus-menerus, bisa jadi pertanda masalah pencernaan seperti infeksi bakteri, radang usus, atau sindrom iritasi usus besar.
Baca juga: INFOGRAFIK: 7 Makanan untuk Jaga Kesehatan Usus Besar
Idealnya, frekuensi kentut normal sebanyak lima sampai 15 kali sehari. Jika melebihi, bisa jadi tanda ada yang tak beres dalam pencernaan.
Pada kebanyakan kasus, sering kentut disebabkan minuman berkarbonasi seperti soda dan bir.
Pasalnya, minuman jenis ini menyebabkan lebih banyak udara menetap di saluran pencernaan, sehingga orang akan lebih sering kentut untuk mengeluarkannya.
Namun begitu, gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar juga bisa menjadi beberapa penyebab lain dari kentut berlebihan.
Baca juga: Jangan Sepelekan, Ketahui Arti di Balik BAB Tenggelam dan Terapung!
Sering kentut dan jarang buang air besar (BAB) merupakan tanda sembelit atau konstipasi.
Normalnya, limbah pencernaan berbentuk feses akan dikeluarkan dari usus besar melalui anus sedikitnya tiga kali dalam seminggu.
Saat sembelit, limbah akan menetap dalam usus besar lebih lama, dan menyebabkan gas dalam organ ini menumpuk.
Akibatnya, akan lebih sering kentut dibanding saat tak mengalami konstipasi.
Kembung, sakit perut, disertai kentut, menjadi tanda telah terjadi intoleransi makanan.
Intoleransi makanan merupakan kondisi saat tubuh sulit mencerna zat tertentu dari makanan atau minuman.
Perut kembung adalah gejala khas dari intoleransi makanan. Hal ini lantaran akan meningkatkan produksi gas dan membuat gas dalam saluran pencernaan bertambah.
Puncaknya, perut pun akan merasakan kram dan lebih sering kentut.
Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Perut