Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Ular Sanca Kepala Dua, Ini Kata Peneliti BRIN

Kompas.com - 03/11/2022, 16:25 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video memperlihatkan ular jenis sanca berkepala dua, viral di media sosial.

Video itu salah satunya diunggah oleh akun ini di grup Facebook Viral News, Rabu (2/11/2022).

"Ular kepala dua ternyata benar ada," demikian keterangan yang dituliskan pengunggah.

Dalam video, tampak seekor ular jenis sanca memiliki kepala lebih dari satu.

Hingga Kamis (3/11/2022) siang, video tersebut telah disaksikan lebih dari 16.000 kali pengguna Facebook.

Kompas.com telah berupaya menghubungi pengunggah video tersebut. Namun, hingga Kamis pukul 15.15 WIB, pesan yang kami kirimkan belum mendapat balasan.

Baca juga: Viral, Video Ikan Lele Berwarna Emas, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Baca juga: Video Viral Air Mineral Langsung Jadi Beku dalam Sekali Entak, Ini Penjelasan BRIN

Lantas, seperti apa penjelasan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)?

Kata peneliti BRIN

Peneliti Herpetologi BRIN Amir Hamidy mengatakan bahwa ular yang memiliki kepala dua itu berjenis sanca gendang.

Amir menjelaskan, ular tersebut mengalami fenomena polycephali.

"Fenomena ular memiliki kepala dua itu memang anomali yang disebut sebagai polycephali," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis.

Baca juga: Ramai soal Penampakan Benda Diduga UFO di Bandung, Ini Kata BRIN

Menurutnya, hewan jenis reptil memang lebih umum mengalami polycephali dibandingkan dengan mamalia.

Ia pun mengungkapkan alasannya.

"Karena di reptil ini bertelur, kemungkinan itu disebabkan gagal membelah pada masa embrionya, jadi enggak membelah sempurna," katanya lagi.

Baca juga: Viral, Unggahan Pelangi Melingkari Awan, Ini Penjelasan BRIN

Lebih lanjut, ia mengaku terkejut melihat adanya ular dengan polycephali dapat bertahan hidup hingga ukuran besar.

Pasalnya, ular yang mengalami polycephali tidak dapat bertahan hidup cukup lama.

"Cuman memang yang surprising bagi saya itu sampai di ukuran besar segitu, itu kan ukurannya lumayan gede tuh," kata Amir.

"Biasanya baby enggak bisa bertahan lama, kalau dia sampai ukuran besar segitu di alam berarti sudah survive sekian tahun sampai segede itu kan," lanjutnya.

Baca juga: Video Viral Air Mineral Langsung Jadi Beku dalam Sekali Entak, Ini Penjelasan BRIN


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com