KOMPAS.com - Pemeran film bertema peperangan sering kali mengucapkan kata-kata seperti Alfa, Bravo, Charlie, Delta, dan lain sebagainya.
Kata tersebut terdengar di alat komunikasi dua arah yang memanfaatkan frekuensi radio, contoh pengucapannya adalah sebagai berikut:
"Alfa Bravo, ini Foxtrot Victor. Laporkan posisi Anda. Ganti."
Dilansir dari howstuffworks.com, Alfa Bravo dan Foxtrot Victor bukanlah nama kode, melainkan alfabet fonetik.
Para aktor, yang berperan sebagai tentara dalam film perang, menggunakan alfabet fonetik, yang juga dikenal sebagai alfabet fonetik NATO atau alfabet militer.
Baca juga: Alasan WHO Beri Nama Baru Varian Virus Corona Gunakan Alfabet Yunani
Sebagai informasi, NATO adalah North Atlantic Treaty Organization atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara.
Pada alfabet fonetik, setiap huruf diberi kata lengkap.
Ini mungkin tampak sama sekali tidak perlu, mengapa tidak mengatakan A saja, bukan Alfa?
Penggunaan alfabet fonetik NATO dimaksudkan agar tidak ada kesalahan penyebutan dalam menyampaikan pesan.
Saat komunikasi audio menjadi lebih luas, kejelasan semacam ini menjadi perlu.
Baca juga: Sejarah NATO, Tujuan, Struktur Kerja, dan Daftar Anggotanya
Menurut NATO, alfabet fonetik pertama ditemukan pada 1920-an oleh Persatuan Telekomunikasi Internasional.
Saat itu, masih menggunakan nama geografis untuk setiap huruf, misalnya Amsterdam, Baltimore, Casablanca, dan Denmark.
Pada 1941, saat Perang Dunia II, Angkatan Darat dan Angkatan Laut AS menciptakan alfabet Able Baker.
Alfabet Able Baker menggunakan kata-kata dan nama sehari-hari yang lebih pendek, yakni Able, Baker, Charlie, Dog, Easy, Fox, dan lain-lain.
Baca juga: Simbol Huruf Z di Tank dan Kendaraan Militer Rusia, Apa Artinya?