Sementara, pengobatan untuk penyakit ILD dilakukan menggunakan obat khusus.
"Pengobatan untuk ILD obatnya khusus, kalau paru kerja dan PPOK pakai bronkodilator, kalau kanker paru pengobatannya kemoterapi," katanya lagi.
Baca juga: Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Kedaluwarsa, Apa Dampaknya?
Meski flek di paru-paru bisa muncul akibat paparan gas air mata, Ramadhani menyampaikan, pihak kesehatan bisa mengecek terlebih dulu apakah pasiennya pernah ada riwayat penyakit paru sebelumnya.
Orang dengan riwayat gangguan pernapasan berisiko mengalami gagal napas.
Dalam kasus yang parah seperti paparan gas air mata konsentrasi tinggi atau di ruang tertutup dalam jangka waktu lama, dampak gas air mata bisa menyebabkan kematian.
"Harus diperiksa dulu, takutnya pasien itu ada riwayat penyakit paru sebelumnya," kata Ramadhani.
Tak hanya itu, ia mengatakan, penyakit paru lain yang bisa muncul akibat terpapar bahan kimia yakni Apirasi Pneumonia.
Menurut Ramadhani, penyakit Apirasi Pneumonia ini juga terlihat ada flek putih di paru seperti berkabut.
Baca juga: Isoman dan OTG Covid-19, Perlukah Rontgen Paru-Paru? Ini Saran Dokter
Sebagai informasi, gas air mata terbuat dari bahan kimia yaitu 2-chlorobenzalmalononitrile (gas CS), dibenzoxazepine (gas CR) dan choloro acetophenone (gas CN) atau oleoresin yang digunakan dalam semprotan merica.
Apabila seseorang terkena gas air mata, dampaknya ialah gangguan pada mata seperti iritasi mata, hingga mata berair seperti terbakar.
"Yang seperti kita lihat pada mayat suporter terlihat lebam di bawah mata," kata dia.
Baca juga: Gas Air Mata Kedaluwarsa, Apakah Jadi Lebih Berbahaya? Ini Kata Pakar
Kemudian gejala lain dari gangguan pernapasan seperti batuk, tersedak dan sesak napas.
"Pada paru saat terhirup asap gas air mata bisa menyebabkan tersedak, nyeri tenggorokan, batuk-batuk, dan sesak napas terjadilah yang namanya Asfiksia," jelas Ramadhani.
Asfiksia adalah kondisi tubuh kekurangan kadar oksigen yang mengakibatkan kesadaran menurun dan kematian.
Ia menambahkan, gas air mata berisiko tinggi bagi orang yang mempunyai riwayat gangguan saluran pernapasan seperti PPOK dan asma.
Baca juga: Salt Therapy, Terapi untuk Menyembuhkan Gangguan Pernapasan