Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Sebut Gas Air Mata Bisa Timbulkan Flek pada Paru, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 13/10/2022, 09:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sementara, pengobatan untuk penyakit ILD dilakukan menggunakan obat khusus.

"Pengobatan untuk ILD obatnya khusus, kalau paru kerja dan PPOK pakai bronkodilator, kalau kanker paru pengobatannya kemoterapi," katanya lagi.

Baca juga: Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Kedaluwarsa, Apa Dampaknya?

Pastikan dulu apakah ada riwayat penyakit paru

Meski flek di paru-paru bisa muncul akibat paparan gas air mata, Ramadhani menyampaikan, pihak kesehatan bisa mengecek terlebih dulu apakah pasiennya pernah ada riwayat penyakit paru sebelumnya.

Orang dengan riwayat gangguan pernapasan berisiko mengalami gagal napas.

Dalam kasus yang parah seperti paparan gas air mata konsentrasi tinggi atau di ruang tertutup dalam jangka waktu lama, dampak gas air mata bisa menyebabkan kematian.

"Harus diperiksa dulu, takutnya pasien itu ada riwayat penyakit paru sebelumnya," kata Ramadhani.

Tak hanya itu, ia mengatakan, penyakit paru lain yang bisa muncul akibat terpapar bahan kimia yakni Apirasi Pneumonia.

Menurut Ramadhani, penyakit Apirasi Pneumonia ini juga terlihat ada flek putih di paru seperti berkabut.

Baca juga: Isoman dan OTG Covid-19, Perlukah Rontgen Paru-Paru? Ini Saran Dokter

Sekitas tentang gas air mata

Sebagai informasi, gas air mata terbuat dari bahan kimia yaitu 2-chlorobenzalmalononitrile (gas CS), dibenzoxazepine (gas CR) dan choloro acetophenone (gas CN) atau oleoresin yang digunakan dalam semprotan merica.

Apabila seseorang terkena gas air mata, dampaknya ialah gangguan pada mata seperti iritasi mata, hingga mata berair seperti terbakar.

"Yang seperti kita lihat pada mayat suporter terlihat lebam di bawah mata," kata dia.

Baca juga: Gas Air Mata Kedaluwarsa, Apakah Jadi Lebih Berbahaya? Ini Kata Pakar

Kemudian gejala lain dari gangguan pernapasan seperti batuk, tersedak dan sesak napas.

"Pada paru saat terhirup asap gas air mata bisa menyebabkan tersedak, nyeri tenggorokan, batuk-batuk, dan sesak napas terjadilah yang namanya Asfiksia," jelas Ramadhani.

Asfiksia adalah kondisi tubuh kekurangan kadar oksigen yang mengakibatkan kesadaran menurun dan kematian.

Ia menambahkan, gas air mata berisiko tinggi bagi orang yang mempunyai riwayat gangguan saluran pernapasan seperti PPOK dan asma.

Baca juga: Salt Therapy, Terapi untuk Menyembuhkan Gangguan Pernapasan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Penyebab Kanker Paru-paru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Daun Sambung Nyawa

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Daun Sambung Nyawa

Tren
Korlantas Polri: Nomor SIM Akan Diganti NIK KTP mulai 2025

Korlantas Polri: Nomor SIM Akan Diganti NIK KTP mulai 2025

Tren
Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Tren
Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Tren
Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com