Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Cara Membuang Obat agar Tak Disalahgunakan, Begini Saran BPOM

Kompas.com - 03/09/2022, 18:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

  • Kapsul: keluarkan isi kapsul dari cangkang, lalu larutkan dengan air. Rusak atau gunting cangkang kapsul, lalu buang bersama sampah rumah tangga lainnya.
  • Tablet/kaplet: hancurkan obat terlebih dahulu, dan campurkan dengan barang berbau tidak enak seperti ampas kopi, tanah, atau pasir kotoran kucing.

3. Taruh obat yang sudah hancur dalam wadah yang bisa ditutup seperti plastik atau kaleng kosong, untuk menjaga agar obat tidak bocor atau tumpah.

4. Rusak atau gunting kemasan obat (dus, strip, blister) terlebih dahulu, dan buang ke tempat sampah.

Baca juga: Viral, Unggahan Obat Penyakit Langka dan Menular Kusta, Ini Kata Dokter

Cara membuang obat semi padat

Obat semi padat antara lain berbentuk salep, krim, gel, dan lainnya. Cara membuang obat semi padat, yaitu:

  • Keluarkan isi obat dari kemasan dan timbun dengan tanah.
  • Rusak atau gunting kemasan obat (tube, dus, pot) terlebih dahulu, lalu buang ke tempat sampah.

Cara membuang obat cair

Obat cair termasuk sirup, suspensi, emulsi, elixir, dan sebagainya juga tidak bisa dibuang sembarangan. Berikut cara membuangnya:

  • Periksa adanya endapan di botol. Jika ada endapan atau obat sudah mengental, tambahkan air dan kocok untuk melarutkan endapan.
  • Keluarkan cairan obat, lalu encerkan dengan air. Setelah itu, buang ke dalam saluran air yang mengalir.

Selain cara di atas, ada juga cara lain membuang obat cair, yakni:

  • Tuang cairan ke dalam plastik.
  • Tambahkan barang padat yang berbau tidak enak, seperti ampas kopi, tanah, atau bahan kotor lainnya.
  • Tutup plastik dengan rapat.
  • Buang plastik ke tempat sampah.

Selanjutnya, lakukan hal berikut untuk mencegah penyalahgunaan bekas kemasan obat:

  • Wadah berupa botol plastik, pot plastik, atau botol kaca dibuang dengan menghilangkan semua label dari wadah obat dan tutup botolnya.
  • Rusak botol, pot plastik, atau botol kaca dengan cara digunting atau dipecah. Kemudian, buang di tempat sampah.
  • Wadah berupa boks, dus, atau tube, hendaknya digunting terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempat sampah.

Baca juga: Kenali Klaim Janji Palsu yang Dilarang BPOM dalam Produk Perawatan

Ilustrasi sirup obat batuk. (Thinkstock)THINKSTOCK Ilustrasi sirup obat batuk. (Thinkstock)

Cara membuang antibiotik, inhaler, dan obat kanker

Cara membuang antibiotika, inhaler atau aerosol, dan obat kanker sedikit berbeda dengan obat lain.

Antibiotik yang dibuang langsung ke saluran pembuangan air atau ditimbun dalam tanah akan membuat lingkungan terpapar, bisa mencemari air minum dan tanaman.

Obat antibiotik sebaiknya dibiarkan tetap berada dalam kemasan asli.

Namun sebelum membuangnya, larutkan terlebih dahulu dengan air atau tanah, dan tutup kemasan dengan rapat. Hilangkan juga label obat, baru buang ke tempat sampah.

Selanjutnya, inhaler atau aerosol yang sudah kosong bisa dibuang ke tempat sampah tanpa perlu dilubangi, digepengkan, atau dibakar karena akan meledak.

Namun jika belum kosong, kembalikan ke rumah sakit, puskesmas, klinik, atau dokter, agar bisa dibuang dengan aman.

Adapun untuk obat kanker, tak boleh dibuang sembarangan karena bisa merusak sel kanker maupun sel sehat.

Cara membuang obat kanker antara lain dengan menjadikan satu sisa obat, sisa kemasan, serta sarung tangan dan wadah yang bersentuhan dengan obat dalam wadah tertutup. Kemudian, kembalikan ke rumah sakit tempat mendapatkan obat kanker.

Baca juga: Cara Cek BPOM untuk Mengetahui Komestik Aman atau Tidak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com