Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Cara Membuang Obat agar Tak Disalahgunakan, Begini Saran BPOM

Kompas.com - 03/09/2022, 18:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menanyakan cara membuang obat agar tak disalahgunakan, ramai di media sosial Twitter.

Twit yang diunggah oleh akun ini pada Jumat (2/9/2022) turut menyertakan gambar berbagai macam jenis obat di dalam sebuah kantung plastik berwarna putih.

"Cara buang 0bat sgni gmna ya? Biar ga disalahgunain. Btw ini obat mamaku, dia dah tenang disana, jd gaperlu obat2 ini lg hhe," tulis penggunggah.

Merespons pengunggah, tak sedikit warganet yang turut menanyakan hal serupa. Sebab, membuang obat sembarangan memang bisa berisiko disalahgunakan oleh orang lain.

"Aku juga bingung buang botol obat gini dimana. Kalo dibuang sembarangan takut disalahgunain juga," kata warganet ini.

"Sama nder wkwk tapi ini obat kakakku. Buang dimana ya," ujar warganet lain.

Adapun hingga Sabtu (3/9/2022) siang, twit yang menanyakan cara membuang obat ini sudah disukai oleh lebih dari 11.000 pengguna.

Baca juga: 7 Obat yang Bisa Memicu Kenaikan Berat Badan

Lantas, bagaimana cara membuang obat yang benar?

Cara membuang obat menurut BPOM

Obat tak terpakai, rusak, maupun kedaluwarsa tak bisa sembarangan dibuang di tempat sampah atau saluran air.

Pasalnya, obat-obat tersebut berpotensi mencemari lingkungan dan rentan dioplos menjadi obat ilegal oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan panduan membuang obat yang benar di rumah dalam unggahan Instagram resmi, @bpom_ri.

Dikonfirmasi Kompas.com pada Sabtu (3/9/2022), berikut cara membuang obat yang benar menurut BPOM.

Cara membuang obat padat

Beberapa jenis obat yang masuk kategori obat padat adalah tablet, kapsul, dan serbuk. Cara membuangnya, yakni:

1. Keluarkan obat dari kemasan.

2. Hancurkan obat terlebih dahulu, dengan cara:

Halaman:

Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com