Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

1,3 Miliar Data Kartu SIM Diduga Bocor, Pengamat Sarankan Registrasi Pakai NIK Dihentikan

Kompas.com - 03/09/2022, 12:55 WIB

KOMPAS.com - Sebanyak 1,3 miliar data registrasi kartu seluler penduduk Indonesia diduga bocor dan dijual bebas di Breached Forums.

Penjual bahkan memberikan sampel NIK dan nomor ponsel secara cuma-cuma dengan jumlah 2 juta data sampel.

Data tersebut berukuran 18 GB (Compressed) atau 87 GB (Uncompressed) dan dijual dengan harga 50.000 dollar AS atau sekitar Rp 743 juta.

Baca juga: 1,3 Miliar Data Registrasi Kartu SIM Diduga Bocor, Pengamat Sebut Datanya Valid


Dengan kebocoran ini, masih perlukah registrasi kartu seluler menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK)?

Pihak pengumpul data tanggung jawab

Pegiat keamanan digital Yerry Niko Borang mengatakan, kebocoran data registrasi kartu seluler ini merupakan hal ironis dan miris.

Karena itu, ia meminta agar pihak pengumpul data bertanggung jawab.

"Yang perlu dituntut saat ini adalah tanggung jawab pengumpul data dalam kewajibannya mengamankan dan konsekuensi apa yang dipikul jika kewajiban tidak dijalankan dengan benar," kata Yerry kepada Kompas.com, Sabtu (3/9/2022).

Baca juga: Menyoal Registrasi SIM Card, Spam SMS, dan Miliaran Nomor Bocor

Meski belum ada pasal khusus yang membahas atas hukuman kelalaian ini, Yerry menyebut pemerintah seharusnya melakukan evaluasi dan pembenahan.

Sarankan pengumpulan data dihentikan sementara

Apabila instansi pengumpul data tak memiliki kemampuan mengamankan data, maka pengumpulan data sebaiknya tidak dilakukan.

Sebab, hal ini justru akan memudahkan kerja para pencuri.

"Karena data-data yang tadinya sukar didapat, malah disediakan di satu tempat," jelas dia.

Untuk itu, Yerry menyarankan agar pengumpulan data melalui registrasi kartu seluler ini dihentikan sementara.

Menurutnya, pemerintah sebaiknya membenahi keamanan sistem dan diuji oleh pihak ketiga yang independen, seperti konsultan kemanan dan kelompok-kelompok masyarakat sipil.

"Jadi langkah startegisnya untuk mengurai benang kusut ini, dibenahi dulu sistem pengumpul datanya, dibenahi dulu dari sumber awalnya," ujarnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kapan Mulai Puasa 2023? Ikuti Sidang Isbat 1 Ramadhan 1444 H Sore Ini

Kapan Mulai Puasa 2023? Ikuti Sidang Isbat 1 Ramadhan 1444 H Sore Ini

Tren
[POPULER TREN] Perincian Kapan Mulai Puasa Ramadhan 2023 I Artis Cilik Malaysia Lumpuh karena 'Prank' Kursi

[POPULER TREN] Perincian Kapan Mulai Puasa Ramadhan 2023 I Artis Cilik Malaysia Lumpuh karena "Prank" Kursi

Tren
Pernah Alami Gagal Input Token Listrik? Ini Solusi PLN

Pernah Alami Gagal Input Token Listrik? Ini Solusi PLN

Tren
Pria di Depok Bacok Pencuri Ponselnya yang Sudah Bersimpuh Minta Maaf, Fenomena Apa?

Pria di Depok Bacok Pencuri Ponselnya yang Sudah Bersimpuh Minta Maaf, Fenomena Apa?

Tren
Apa Itu Trifthing dan Kenapa Impor Baju Bekas Dilarang di Indonesia?

Apa Itu Trifthing dan Kenapa Impor Baju Bekas Dilarang di Indonesia?

Tren
20 Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi 2023 dalam Bahasa Bali dan Artinya

20 Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi 2023 dalam Bahasa Bali dan Artinya

Tren
5 Tips Puasa bagi Penderita Asam Lambung

5 Tips Puasa bagi Penderita Asam Lambung

Tren
Ramai soal Jamur Kapang yang Muncul di Baju Bekas Impor, Apa Itu?

Ramai soal Jamur Kapang yang Muncul di Baju Bekas Impor, Apa Itu?

Tren
Ramai soal Kanker Tulang Disebabkan oleh Benturan, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Ramai soal Kanker Tulang Disebabkan oleh Benturan, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Tren
Sidang Isbat Puasa 2023 Kapan? Cek Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2023

Sidang Isbat Puasa 2023 Kapan? Cek Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2023

Tren
Istri Disorot Usai Pamer Harta, Ini Kekayaan Sekda Riau SF Hariyanto

Istri Disorot Usai Pamer Harta, Ini Kekayaan Sekda Riau SF Hariyanto

Tren
6 Aksi Turis Meresahkan di Bali: Pakai Pelat Palsu, Buka Celana di Gunung, dan Bentak Polisi

6 Aksi Turis Meresahkan di Bali: Pakai Pelat Palsu, Buka Celana di Gunung, dan Bentak Polisi

Tren
Jadwal Sidang Isbat 1 Ramadhan 2023 dan Link Live Streamingnya

Jadwal Sidang Isbat 1 Ramadhan 2023 dan Link Live Streamingnya

Tren
Hari Raya Nyepi dan Ramadhan Bersamaan, Bagaimana Muslim di Bali yang Ingin Tarawih?

Hari Raya Nyepi dan Ramadhan Bersamaan, Bagaimana Muslim di Bali yang Ingin Tarawih?

Tren
Apa Itu BI Fast, Kelebihan, dan Daftar Anggotanya? Terbaru Dana dan ShopeePay

Apa Itu BI Fast, Kelebihan, dan Daftar Anggotanya? Terbaru Dana dan ShopeePay

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+