KOMPAS.com - Sebanyak 1,3 miliar data registrasi kartu seluler penduduk Indonesia diduga bocor dan dijual bebas di Breached Forums.
Penjual bahkan memberikan sampel NIK dan nomor ponsel secara cuma-cuma dengan jumlah 2 juta data sampel.
Data tersebut berukuran 18 GB (Compressed) atau 87 GB (Uncompressed) dan dijual dengan harga 50.000 dollar AS atau sekitar Rp 743 juta.
Baca juga: 1,3 Miliar Data Registrasi Kartu SIM Diduga Bocor, Pengamat Sebut Datanya Valid
Dengan kebocoran ini, masih perlukah registrasi kartu seluler menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK)?
Pegiat keamanan digital Yerry Niko Borang mengatakan, kebocoran data registrasi kartu seluler ini merupakan hal ironis dan miris.
Karena itu, ia meminta agar pihak pengumpul data bertanggung jawab.
"Yang perlu dituntut saat ini adalah tanggung jawab pengumpul data dalam kewajibannya mengamankan dan konsekuensi apa yang dipikul jika kewajiban tidak dijalankan dengan benar," kata Yerry kepada Kompas.com, Sabtu (3/9/2022).
Baca juga: Menyoal Registrasi SIM Card, Spam SMS, dan Miliaran Nomor Bocor
Meski belum ada pasal khusus yang membahas atas hukuman kelalaian ini, Yerry menyebut pemerintah seharusnya melakukan evaluasi dan pembenahan.
Apabila instansi pengumpul data tak memiliki kemampuan mengamankan data, maka pengumpulan data sebaiknya tidak dilakukan.
Sebab, hal ini justru akan memudahkan kerja para pencuri.
"Karena data-data yang tadinya sukar didapat, malah disediakan di satu tempat," jelas dia.
Untuk itu, Yerry menyarankan agar pengumpulan data melalui registrasi kartu seluler ini dihentikan sementara.
Menurutnya, pemerintah sebaiknya membenahi keamanan sistem dan diuji oleh pihak ketiga yang independen, seperti konsultan kemanan dan kelompok-kelompok masyarakat sipil.
"Jadi langkah startegisnya untuk mengurai benang kusut ini, dibenahi dulu sistem pengumpul datanya, dibenahi dulu dari sumber awalnya," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.