Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Sandwich dari Bali, Turis Ini Didenda Rp 27 Juta di Australia

Kompas.com - 03/08/2022, 10:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Aturan ketat Australia

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, (1/8/2022), Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia, Murray Watt mengatakan Australia bebas dari penyakit mulut dan kuku dan ingin tetap seperti itu.

“Ini akan menjadi makanan Maccas [McDonald] termahal yang pernah dimiliki penumpang ini,” kata dia.

Meski demikian, Watt mengaku tidak akan memberi ampun apalagi berbelaskasihan pada orang-orang yang tidak mematuhi aturan.

"Tetapi saya tidak bersimpati kepada orang-orang yang memilih untuk tidak mematuhi langkah-langkah keamanan hayati Australia yang ketat dan deteksi terbaru menunjukkan bahwa Anda akan ditangkap," jelas Watt.

Watt mengatakan, aturan ketat soal keamanan hayati di Australia membantu melindungi warga, pertanian, kesehatan makanan, dan ekonomi Australia. 

"Penumpang yang memilih untuk bepergian perlu memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan untuk memasuki Australia dengan mengikuti semua tindakan biosekuriti," lanjutnya.

Baca juga: Puing Pesawat Diduga Space-X Jatuh di Peternakan Domba di Australia

Prosedur biosekuriti

Australia memiliki prosedur biosekuriti yang ketat di perbatasan internasionalnya untuk melindungi ekosistem unik negara itu dari masuknya hama dan penyakit berbahaya.

Termasuk penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini banyak terdeteksi di Indoneisa.

Dilansir dari CNN, setiap wisatawan yang datang dari Indonesia memang akan diawasi dengan lebih ketat karena dikhawatirkan membawa PMK ke Australia.

“Wisatawan yang datang dari Indonesia akan menjalani pengawasan biosekuriti yang lebih ketat karena adanya penyakit Mulut dan Kuku di Indonesia,” demikian bunyi pernyataan yang dirilis Departemen Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, 19 Juli 2022

Barang-barang yang mengandung daging harus diberitahukan kepada pejabat pada saat kedatangan, sementara makanan dari pesawat atau kapal tidak diizinkan untuk dibawa masuk wilayah Australia.

Terkait aturan itu, denda yang akan dikenakan jika terdapat pelanggaran adalah mulai dari 222-2.664 dollar Australia.

Denda tertinggi dikenakan pada pelancong asal Bali, karena item yang ia bawa dianggap berisiko tinggi dan yang bersangkutan dengan sengaja tidak mendeklarasikannya.

Mereka, pelancong yang melanggar, apabila masuk Australia dengan visa sementara maka visanya dapat dibatalkan dan ditolak masuk. 

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com