Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang 16 Tahun Semburan Lumpur Lapindo, Kapan Akan Berhenti?

Kompas.com - 29/05/2022, 09:02 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Saat di kedlaaman 9.000 kaki atau 2.743 meter dan akan diangkat untuk ganti rangkaian, bor tiba-tiba macet.

Gas pun tak bisa keluar melalui saluran fire pit dalam rangkaian bor, dan menekan ke samping hingga keluar ke permukaan melalui rawa.

Baca juga: 7 Semburan Lumpur yang Pernah Ada di Indonesia

PT Lapindo Brantas diingatkan soal casing

Dari dokumen yang diterima Kompas, yang ditujukan kepada Lapindo Brantas Inc, pada 18 Mei 2006 atau 11 hari sebelum semburan gas, PT Lapindo Brantas sudah diingatkan soal pemasangan casing atau pipa selubung.

Pipa tersebut sudah harus dipasang sebelum pengeboran sampai di formasi Kujung, lapisan tanah yang diduga mengandung gas atau minyak, di kedalaman 2.804 meter.

Pemasangan pipa selubung adalah salah satu rambu keselamatan.

Namun, Lapindo sebagai operator proyek belum memasang pipa selubung berdiameter 9 5/8 inci pada kedalaman 2.590 meter.

Baca juga: Ramai soal Semburan Gas Campur Lumpur di Blora Disebut Mud Volcano, Apa Itu?

Menanggapi, Wakil Presiden PT Lapindo Brantas Bidang General Affairs Yuniwati Teryana mengatakan dalam keterangan resmi, pipa 9 5/8 inci akan dipasang 15-20 kaki (4,5-6 meter) di dalam formasi Kujung, sekitar 8.500 kaki.

Berdasarkan pengalaman pengeboran sumur terdekat, yakni sumur Porong 1, Yuniwati menuturkan bahwa casing 50 kaki di atas formasi Kujung menimbulkan masalah loss and kick yang sulit diatasi.

"Kedalaman lapisan batuan tidak bisa diprediksi cepat. Karena itu, enentuan kedalaman pipa sangat ditentukan oleh tekanan aktual formasi dan kondisi lubang saat itu," kata Yuniwati.

Baca juga: Mengenal Rare Earth, Potensi Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo

Ia menjelaskan, beberapa kali mengecek dan belum juga sampai ke formasi Kujung, sehingga pengeboran diteruskan ke 2.667 meter.

Pada kedalaman tersebut pun formasi Kujung tetap belum ketemu. Adapun survei kedalaman dengan check shot yang dilakukan di 2.667 meter, hasilnya tidak jelas.

Dari interpretasi seismik, formasi Kujung diduga berada di 2.682 meter, 2.865 meter, bahkan paling mungkin 2.926 meter.

Baca juga: Apa Itu Hidrogen Sulfida, Gas Beracun yang Muncul di PLTP Dieng?

Akan tetapi, hingga kedalaman 2.804 meter, formasi Kujung masih belum ditemukan.

Mempertimbangkan kondisi lubang saat itu, pihak Lapindo pun memutuskan untuk terus mengebor hingga menembus formasi Kujung, hingga 2.865 meter dengan mepertimbangkan kick tolerance pengeboran maksimum.

"Namun, pada 2.833 meter telah terjadi loss," ujar Yuniwati.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com