KOMPAS.com – Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng yang berlokasi di Banjarnegara, Jawa Tengah mengalami kebocoran gas pada Sabtu (12/3/2022) sore.
Akibat dari peristiwa tersebut seorang pekerja tewas dan delapan pekerja lainnya dirawat di Rumah Sakit.
Diduga, para pekerja ini menghirup gas hidrogen sulfida atau gas H2S yang muncul dari pengeboran sumur.
Baca juga: Kronologi Kebocoran Gas Beracun di PLTP Geo Dipa Dieng
Dilansir dari Pusat Pengendalian Penyakit Menular Amerika Serikat (CDC), gas hidrogen sulfida merupakan gas yang memiliki bau yang khas, yaitu bau telur busuk.
Bau ini dapat dideteksi pada konsentrasi serendah 0,5 ppm.
Kendati demikian, bau ini bukan menjadi indikator keberadaan atau peringatan yang memadai tentang bahaya gas tersebut.
Gas hidrogen sulfida memiliki beberapa kriteria fisik, di antaranya tidak berwarna, mudah terbakar, dan sangat beracun.
Menghirup gas ini selama 2 sampai dengan 15 menit dengan konsentrasi di atas 100 ppm dapat mengakibatkan kelelahan saraf penciuman.
Baca juga: PLTP Geo Dipa Dieng Mengalami Kebocoran Gas, 1 Karyawan Tewas Puluhan Lainnya Keracunan
Gas hidrogen sulfida diproduksi secara alami oleh pembusukan bahan organik yang dilepaskan dari lumpur limbah, kotoran cair, mata air panas belerang, dan gas alam.
Gas ini merupakan produk sampingan dari proses industri termasuk penyulingan minyak bumi dan gas alam, pertambangan, manufaktur rayon, dan paving aspal panas.
Hidrogen sulfida juga digunakan untuk menghasilkan unsur belerang, asam sulfat, dan air untuk reaktor nuklir.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gas Beracun di Dieng Tewaskan 149 Orang