Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Semburan Gas Campur Lumpur di Blora Disebut Mud Volcano, Apa Itu?

Kompas.com - 28/08/2020, 08:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah semburan gas dan lumpur terjadi di kawasan Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Randublatung, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Kamis (27/8/2020).

Berdasarkan penjelasan dari Kepala Desa Gabusan, semburan lumpur kali pertama muncul pada pukul 05.30 WIB dengan bunyi dentuman yang cukup kencang.

Bahkan, getarannya terasa hingga di permukiman dengan radius 1 kilometer.

Sebelumnya, pada 2013 silam juga terjadi fenomena yang sama di titik lokasi tersebut. 

Hasil penelitian saat itu menyebutkan, peristiwa tersebut diakibatkan adanya gunung api lumpur atau mud volcano, di mana merupakan sebuah fenomena ekstrusi cairan seperti hidrokarbon dan gas seperti methane.

Baca juga: Berikut Analisis Lapan soal Banjir di Luwu Utara

Apa sebenarnya mud volcano itu?

Peneliti dan pakar ilmu kebumian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jan Sopaheluwakan menyampaikan, mud volcanism terjadi karena gas overpressure pada lapisan lempungan yang ditutupi oleh lapisan sedimen atau batuan yang lebih kompak impermeable di atasnya.

Menurutnya, adanya sesar atau retakan dapat mejadi channel untuk keluarnya gas methane atau kelompok gas hidrokarbon dan air panas.

"Gas methana ini termasuk gas rumah kaca yang berpengaruh terhadap perubahan iklim," ujar Jan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/8/2020).

Baca juga: Viral Driver Ojol Pakai Masker Gas karena Takut Terkena Virus Corona

Ia menjelaskan, gas metana tidak beracun, namun dapat mematikan jika bercampur dengan gas lain.

Gas ini dapat menggantikan oksigen dan memberikan gejala pusing dan sakit kepala.

Namun, gejala sering terasa sampai otak seseorang yang menghirup gas tersebut mengenali bahwa kita kekurangan oksigen.

"Biasanya ketika otak sudah mengenali, kondisi sudah terlambat," kata dia.

Baca juga: Erupsi Merapi dan Sejarah Letusannya...

Tidak ada hubungan dengan gunung berapi

Meski bernama "volcano", mud volcano, imbuhnya tidak ada hubungannya dengan aktivitas gunung berapi yang aktif.

"Disebut volcano, karena dia menyembur seperti gunung berapi," kata dia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com