LETJEN TNI (purnawirawan) DR h.c Sutiyoso S.H dituduh rasis akibat merasa prihatin atas nasib tenaga kerja Indonesia dikhawatirkan terdampak banyaknya tenaga kerja asing Republik Rakyat China masuk ke Indonesia.
Tuduhan rasis berbobot cukup berat mengingat sejak masa kepresidenan Gus Dus, republik Indonesia sudah resmi memiliki undang-undang antirasisme.
Makin tinggi pohon makin deras diterpa angin maka wajar bahwa seorang politisi dengan profil setinggi mantan Gubernur Jakarta serta Kepala BIN, Sutiyoso memiliki cukup banyak antipatisan yang tidak suka kepada diri putra terbaik Indonesia kelahiran Semarang ini.
Sejak Sutiyoso masih Pangdam Jaya secara pribadi saya sudah kenal beliau yang kemudian menjadi Gubernur Jakarta.
Apalagi setelah Bang Yos bergabung ke laskar wayang orang Indonesia Pusaka untuk berperan sebagai Sri Kresna, hubungan saya dengan Bang Yos menjadi makin akrab.
Masih ditambah putri beliau, Yessy Sutiyoso adalah mitra seperjuangan Aylawati Sarwono dalam menyelenggarakan pergelaran wayang orang dan seni tradisional Nusantara di panggung bergengsi kelas dunia mulai dari Sydney Opera House sampai UNESCO Paris.
Dari pergaulan akrab secara personal itu saya berani menjamin dengan penuh tanggung jawab bahwa Bang Yos sama sekali tidak rasis.
Saya tahu benar bahwa pendapat Bang Yos tentang tenaga kerja Republik Rakyat China sama sekali tidak bersifat rasis, namun sekadar merupakan opini sosial dan politik murni berdasar keprihatinan kemanusiaan yang adil dan beradab atas nasib tenaga kerja Indonesia.
Saya yakin Xi Yinping juga akan bersikap sama dengan Bang Yos apabila nasib tenaga kerja Republik Rakyat China terancam oleh tenaga kerja asing.
Demikian pula baik Trump mau pun Biden apalagi Obama pasti lebih mengutamakan kepentingan pekerja Amerika Serikat ketimbang pekerja asing.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.