Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Tidur Setelah Sahur: Ganggu Pencernaan hingga Penimbunan Lemak

Kompas.com - 18/04/2022, 01:45 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Peningkatan asam lambung

Dihubungi terpisah, ahli gastroenterologi dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam mengatakan, langsung tidur setelah sahur tidak direkomendasikan bagi orang normal.

Terlebih, bagi mereka yang memiliki penyakit maag atau penyakit asam lambung (GERD).

"Makan terakhir itu dianjurkan dua jam sebelum tidur" ujar Ari. 

Untuk menyiasatinya, Ari menyarankan untuk beristirahat dalam posisi setengah duduk dengan bantal yang ditinggikan.

Sebab, saat berada di posisi berbaring, makanan yang belum dicerna secara optimal akan kembali ke kerongkongan dan membawa asam lambung.

Baca juga: Ini Alasan Sahur Tak Dianjurkan Makan Mi atau Makanan Instan

Gangguan pencernaan

Diberitakan Kompas.com, 26 April 2020, posisi berbaring saat tidur dapat menghambat proses pengosongan lambung.

Jika kondisi ini terus terjadi, besar kemungkinan seseorang untuk rentan mengalami gangguan pencernaan.

Adapun jenis gangguan yang muncul bergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi saat sahur tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan agar proses pencernaan menjadi lebih lancar.

Baca juga: Agar Tak Mudah Haus dan Lapar, Ini Minuman Terbaik untuk Sahur

Penimbunan lemak

Saat tidur, tubuh hanya memerlukan sedikit energi sehingga makanan yang dikonsumsi saat sahur tidak digunakan untuk kebutuhan beraktivitas.

Akibatnya, lebih banyak makanan akan ditimbun menjadi lemak.

Kondisi ini menyebabkan seseorang rentan mengalami perut buncit atau pun obesitas jika langsung tidur setelah sahur.

Nah itulah bahaya tidur setelah sahur. Selain dapat mengganggu pencernaan juga dapat memicu penimbunan lemak. 

(Sumber: Kompas.com/Shierine Wangsa Wibawa, Resa Eka Ayu Sartika | Editor: Resa Eka Ayu Sartika)

Baca juga: Pusing dan Lemas meski Sudah Sahur Cukup, Apa Penyebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com