Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tawon Vespa, yang Disebut Menyengat Sopir di Kalteng hingga Meninggal

Kompas.com - 20/01/2022, 14:00 WIB
Rendika Ferri Kurniawan

Penulis

Jika tak secara tepat ditangani, sengatan bisa merusak organ tubuh, seperti edema paru akut dan gagal ginjal dalam hitungan hari.

Edema paru akut merupakan kondisi adanya penumpukan cairan di paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas. Sementara gagal ginjal akut mengakibatkan fungsi ginjal menurun secara drastis.

Baca juga: Video Viral Sopir di Kalteng Tewas Disengat Tawon, Ketahui Perbedaan Tawon dan Lebah

Serangan berkelompok Tawon Vespa

Ketika menyerang pertama kali, tawon akan mengeluarkan feromon yang dapat memicu tawon lain ikut menyerang.

Serangan pertama ini dapat berubah menjadi serangan koloni yang mematikan.

Tawon akan menyerang jika merasa terganggu dan terancam, sehingga lebih baik tidak mengganggu sarang tawon jika melihat salah satunya.

Habitat Tawon Vespa

Tempat hidup atau habitat tawon Vespa affinis ada di kawasan subtropis Asia, seperti Hongkong, Taiwan, Sri Lanka, Burma, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, hingga Indonesia.

Di Jakarta, tawon tak lantas hidup di antara gedung pencakar langit. Kawanan tawon tetap mencari tempat rimbun.

Tawon ini menjadi predator serangga lain dan sering berkeliaran di tanaman, termasuk bunga tanaman pisang.

Tempat di Jakarta masih banyak semak dan taman kota yang dapat membantu perkembangbiakan tawon ini, sehingga keberadaannya di tengah permukiman masih biasa ditemukan.

Pakar ilmu serangga LIPI Hari Nugroho mengatakan, tawon juga mempunyai sifat pemakan bangkai, sehingga sisa-sisa daging dan fermentasi di tempat sampah dapat makanan tawon tersebut.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Kenali Perbedaan Lebah dan Tawon Berikut Ini

Penanganan sarang Tawon Vespa

Kendati berbahaya, sarang tawon Vespa affinis dapat dipindah dengan aman.

Caranya dengan menggunakan kantong plastik bening agak tebal, pisau dapur, kapas, dan cairan etil asetat untuk membuat tawon dalam kondisi pingsan.

Pemindahan sarang lebih bagus saat kondisi gelap. Pastikan semua tawon telah berada di dalam sarangnya sebelum memindahkan. Minta bantuan petugas.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Mela Arnani, Zintan Prihatini | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com