Jika tak secara tepat ditangani, sengatan bisa merusak organ tubuh, seperti edema paru akut dan gagal ginjal dalam hitungan hari.
Edema paru akut merupakan kondisi adanya penumpukan cairan di paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas. Sementara gagal ginjal akut mengakibatkan fungsi ginjal menurun secara drastis.
Baca juga: Video Viral Sopir di Kalteng Tewas Disengat Tawon, Ketahui Perbedaan Tawon dan Lebah
Ketika menyerang pertama kali, tawon akan mengeluarkan feromon yang dapat memicu tawon lain ikut menyerang.
Serangan pertama ini dapat berubah menjadi serangan koloni yang mematikan.
Tawon akan menyerang jika merasa terganggu dan terancam, sehingga lebih baik tidak mengganggu sarang tawon jika melihat salah satunya.
Habitat Tawon Vespa
Tempat hidup atau habitat tawon Vespa affinis ada di kawasan subtropis Asia, seperti Hongkong, Taiwan, Sri Lanka, Burma, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, hingga Indonesia.
Di Jakarta, tawon tak lantas hidup di antara gedung pencakar langit. Kawanan tawon tetap mencari tempat rimbun.
Tawon ini menjadi predator serangga lain dan sering berkeliaran di tanaman, termasuk bunga tanaman pisang.
Tempat di Jakarta masih banyak semak dan taman kota yang dapat membantu perkembangbiakan tawon ini, sehingga keberadaannya di tengah permukiman masih biasa ditemukan.
Pakar ilmu serangga LIPI Hari Nugroho mengatakan, tawon juga mempunyai sifat pemakan bangkai, sehingga sisa-sisa daging dan fermentasi di tempat sampah dapat makanan tawon tersebut.
Baca juga: Sering Dikira Sama, Kenali Perbedaan Lebah dan Tawon Berikut Ini
Kendati berbahaya, sarang tawon Vespa affinis dapat dipindah dengan aman.
Caranya dengan menggunakan kantong plastik bening agak tebal, pisau dapur, kapas, dan cairan etil asetat untuk membuat tawon dalam kondisi pingsan.
Pemindahan sarang lebih bagus saat kondisi gelap. Pastikan semua tawon telah berada di dalam sarangnya sebelum memindahkan. Minta bantuan petugas.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Mela Arnani, Zintan Prihatini | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.