KOMPAS.com - Untuk mengenal seluk beluk diet leptin, kita harus mengenal dulu apa itu leptin.
Leptin adalah hormon yang berasal dari sel lemak tubuh. Hormon ini bertugas mengirim sinyal ke hipotalamus otak sehingga otak akan memproses sinyal lapar dan kenyang.
Tugas leptin bagi saluran metabolisme sangat penting, leptin menyeimbangkan antara sinyal lapar dan selera makan.
Ketika energi tubuh berada dalam level rendah, leptin akan meminta otak untuk melahirkan selera makan. Namun bila energi tubuh berada dalam level cukup, leptin akan memberikan sinyal bahwa perut telah kenyang.
Baca juga: Untuk Diet, Ini 6 Superfood yang Bisa Menekan Rasa Lapar
Leptin sebenarnya adalah protein, yang lantas diidentifikasikan sebagai hormon oleh para ilmuwan.
Berasal dari sel lemak, leptin akan masuk aliran darah dan berjalan-jalan menuju otak. Melansir Medical news Today, leptin akan menembus membran otak yang bertugas menyaring racun yang bisa menyakiti otak, kemudian baru mencapai hipotalamus.
Namun ketika level leptin sangat rendah sehingga tak bisa menembus membran dan hipotalamus tak menerima kedatangan leptin, maka otak akan menerimanya sebagai sinyal lapar.
Peran leptin dalam menjaga berat badan sangatlah penting. Pada kasus anak obesitas, kadar leptin dalam tubuhnya sangatlah rendah sehingga otak akan menerimanya sebagai sinyal bahwa tubuh tak memiliki tabungan lemak. Efeknya, selera makan pun akan berlebih, tiada henti.
Nah setelah ilmuwan menemukan tentang keberadaan dan fungsi leptin ini di tahun 1994, Byron J. Richards pun menciptakan diet leptin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.