Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Kompas.com - 14/05/2024, 10:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah vila di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali digerebek pada Kamis (2/5/2024) karena menjadi laboratorium narkoba.

Dari penggerebekan laboratorium narkoba, polisi menangkap tiga warga negara asing (WNA) dan satu warga negara Indonesia (WNI) yang diduga mengoperasikan pabrik pembuatan narkotika tersebut.

Laboratorium yang disebut sebagai clandestine laboratory itu bahkan mampu meraup miliaran rupiah.

Clandestine laboratory merupakan lokasi rahasia atau tersembunyi yang dijadikan sebagai tempat produksi atau penyiapan berbagai jenis narkoba sintetis.

Berikut sejumlah fakta dari pembongkaran pabrik pembuatan narkoba di Bali.

Baca juga: Mengintip Beragam Modus Penyelundupan Narkoba yang Pernah Terbongkar...


1. Berawal dari laboratorium narkoba di Sunter

Pengungkapkan pabrik narkoba di Bali berawal dari penemuan sebuah laboratorium narkotika di Sunter, Jakarta Utara.

"Berawal dari case clandestine laboratorium Sunter, Timsus Subdit III menemukan bukti kuat berupa dokumentasi perjalanan paket barang bahan kimia prekursor calndestine (ke Bali)," ujar Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada, diberitakan Tribatanews, Senin (13/5/2024).

Sebelumnya, Ditipidnarkoba Bareskrim Polri menemukan rumah milik gembong narkoba Fredy Pratama yang jadi pabrik narkoba di kompleks perumahan kawasan Sunter, Jakarta Utara pada awal April 2024.

Salah satu tersangka yang mengoperasikan pabrik narkoba di Bali merupakan anak buah Fredy Pratama.

Baca juga: 3 WNA dalam Kasus Pabrik Narkoba Bali Terlibat dalam Sindikat Fredy Pratama

2. Vila jadi pabrik narkoba

Wahyu menjelaskan, pabrik narkoba tersebut berada di sebuah vila kawasan Canggu, Badung, Bali.

Para tersangka diketahui menjalankan bisnis narkoba di vila seluas sekitar 180 meter persegi. Mereka menggunakan basemen vila sebagai laboratorium pembuatan mephedrone dan ganja hidroponik.

Di lokasi tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa alat cetak ekstraksi ratusan kilogram bahan kimia pembuatan narkoba, peralatan laboratorium, serta hasil narkoba yang diproduksi.

Baca juga: Penampakan Sosok Fredy Pratama di Situs Interpol, Gembong Narkotika yang Diburu Tiga Negara

3. Empat tersangka tertangkap, tiga buron

Dalam penggerebekan ini, polisi juga menangkap empat tersangka yang terlibat dalam pembuatan narkoba di Bali.

"Dengan keterlibatan beberapa orang WNA Ukraina dalam jaringan tersebut, yaitu IV, MV, RN dan OK, seorang WN Rusia, KK dan LM (WNI) yang merupakan DPO clandestine laboratory Sunter," kata Wahyu, diberitakan Kompas.com, Selasa (13/5/2024).

Tersangka Ivan Volovod (31) dan Mikhayla Volovod (31) asal Ukraina ditangkap di vila. Keduanya berperan sebagai pembuat narkoba dan pemilik pabrik.

Halaman:

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com