Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Manfaat dan Cara Menyimpan ASI agar Gizinya Tetap Terjaga

Kompas.com - 17/01/2022, 07:04 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

IgA dapat melindungi bayi dari sakit dengan membentuk lapisan pelindung di hidung, tenggorokan, dan sistem pencernaan bayi.

Baca juga: Teether Bayi, Ini Manfaatnya Saat Bayi di Masa Tumbuh Gigi

3. Mengurangi risiko penyakit pada bayi

Pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan pertama kehidupan sangat bermanfaat bagi bayi.

ASI ekslusif dapat mengurangi risiko bayi untuk terkena banyak penyakit.

Ini termasuk:

  • Infeksi telinga tengah
  • Infeksi saluran pernapasan
  • Pilek dan infeksi
  • Infeksi usus
  • Kerusakan jaringan usus
  • Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
  • Penyakit alergi
  • Penyakit usus seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa
  • Diabetes
  • Leukemia masa kecil

Baca juga: Cara Mendaftarkan Bayi Baru Lahir jadi Peserta BPJS Kesehatan

4. Meningkatkan berat badan bayi yang sehat

Menyusui dapat meningkatkan berat badan yang sehat dan membantu mencegah obesitas pada masa kanak-kanak.

Penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI ekslusif selama lebih dari 4 bulan memiliki pengurangan yang signifikan untuk risiko bayi mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.

Ini mungkin karena perkembangan bakteri usus yang berbeda.

Bayi yang disusui memiliki jumlah bakteri usus yang bermanfaat lebih tinggi, yang dapat memengaruhi penyimpanan lemak.

Baca juga: Bayi Tersenyum Saat Tidur, Apa yang Terjadi?

5. Membuat anak lebih cerdas

Beberapa penelitian mengamati perkembangan otak bayi yang diberi ASI dan yang diberi susu formula.

Hasilnya, bayi yang diberi ASI memiliki skor kecerdasan yang lebih tinggi dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan masalah perilaku dan pembelajaran saat tumbuh dewasa.

Perbedaan dampak ini mungkin disebabkan oleh keintiman fisik, sentuhan, dan kontak mata yang terkait dengan menyusui serta kandungan nutrisi.

Baca juga: Benarkah Menarik Hidung Bayi Bisa Bikin Mancung?

Cara menyimpan ASI agar gizinya tetap terjaga

Mengutip pemberitaan Kompas.com (8/8/2020), terdapat beberapa cara menyimpan ASI yang benar agar bisa tetap aman digunakan sesuai ketahanan yang direkomendasikan, antara lain:

  1. Simpan ASI di bagian lemari pendingin yang suhunya stabil. Cara menyimpan ASI di kulkas, pilih area belakang. Jangan simpan ASI di dekat pintu lemari es atau freezer.
  2. Jika orangtua tidak berniat menggunakan ASI yang baru diperah dalam empat hari, baiknya segera bekukan ASI. Hal ini bisa membantu melindungi kualitas ASI.
  3. Bekukan ASI dalam porsi kecil, sesuai kebutuhan bayi. Tujuannya agar ASI perah tidak terbuang percuma.
  4. Saat membekukan ASI, jangan isi wadah sampai penuh. Sisakan setidaknya 1 inchi dari permukaan tempat penyimpanan, karena volume ASI akan mengembang saat membeku.
  5. Saat listrik padam atau di perjalanan, simpan ASI perah di cooler bag berinsulasi yang dilengkapi dengan es beku. Dengan demikian, ASI perah bisa awet sampai 24 jam.

Baca juga: Tak Hanya untuk Bayi, Ini Beragam Manfaat Tidur Siang Semua Umur

Cara mencairkan ASI yang aman

.JuFagundes/iStockphoto .

Semakin lama disimpan, kualitas ASI bisa menurun. Untuk itu, selalu cairkan ASI perah yang paling lama disimpan terlebih dahulu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com