Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Menarik Hidung Bayi Bisa Bikin Mancung?

Kompas.com - 18/10/2020, 09:21 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada mitos yang berkembang di masyarakat, menarik hidung bayi akan membuat hidungnya mancung.

Benarkah demikian? Atau sebaliknya, justru akan berbahaya? 

Dokter spesialis THT Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Anton Sony Wibowo, mengatakan, secara teori, tak ada yang menyebutkan bahwa menarik hidung bayi bisa membuatnya mancung.

Struktur hidung dan perkembangan hidung juga berkaitan dengan faktor genetik kedua orangtuanya.

"Secara teori, tidak. Karena struktur hidung dan perkembangan hidung terkait dengan faktor genetik," kata Anton saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/10/2020).

Meski demikian, lanjut Anton, faktor lingkungan juga bisa memengaruhi tetapi tidak akan terlalu signifikan.

Kecuali, dengan melakukan operasi rekonstruksi.

Anton menjelaskan, mancung tidaknya hidung bayi setelah dilahirkan juga tergantung oleh beberapa hal, salah satunya kondisi persalinan dan intra rahim.

"Tetapi perkembangannya banyak ditentukan oleh faktor genetik," ujar Anton.

Menarik hidung bayi secara berlebihan juga akan berakibat fatal dan menyebabkan trauma pada komponen kulit tulang rawan dan jaringan penyokong hidung lain.

Baca juga: Bayi Tersenyum Saat Tidur, Apa yang Terjadi?

Tumbuh sesuai patron genetik

Senada dengan Anton, dokter spesialis THT Rumah Sakit Columbia Asia, Medan, dr. Delfitri Munir, juga mengungkapkan hal yang sama.

Menurut Munir, menarik hidung bayi tidak akan mungkin memancungkannya.

"Karena kan semua anatomi diatur menurut genetik yang diturunkan oleh orangtua," ujar Munir, saat dihubungi secara terpisah.

Dia mengatakan, hidung bayi tak perlu ditarik-tarik karena akan tumbuh sesuai patron genetiknya.

Apalagi, jika ditarik dengan cara yang agak memaksa, akan menyiksa bayi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com