KOMPAS.com - Air susu ibu atau ASI merupakan sumber makanan kaya gizi bagi bayi baru lahir.
ASI diberikan secara eksklusif oleh ibu pada bayinya sejak lahir hingga usia 6 bulan, lamanya waktu pemberian ASI ini berdasarkan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pemberian ASI ini juga dianjurkan terus berlanjut setidaknya sampai bayi siap diperkenalkan dengan Makanan Pengganti ASI (MPASI).
Banyak atau sedikitnya ASI yang dihasilkan oleh ibu tidak menjadi persoalan, sebab hal terpenting adalah ASI cukup untuk bayi kita, bukan banyak.
Lantaran ASI sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi, berikut segudang manfaat ASI dari ibu.
Manfaat ASI
Dikutip dari Kompas.com (1/8/2021), ada banyak manfaat menyusui bagi ibu dan bayi yang dapat diperoleh, antara lain:
1. ASI memberikan nurisi yang ideal untuk bayi
ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya, dalam semua proporsi yang tepat.
Komposisinya bahkan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan bayi yang berkembang, terutama selama bulan-bulan pertama kehidupan.
Selama hari-hari pertama setelah melahirkan, payudara ibu akan menghasilkan cairan kental dan kekuningan yang disebut kolostrum. Ini tinggi protein, rendah gula, dan sarat dengan senyawa bermanfaat.
Kolostrum benar-benar makanan yang luar biasa dan tidak tergantikan oleh susu formula.
Kolostrum adalah susu pertama yang ideal dan membantu perkembangan saluran pencernaan bayi yang belum matang.
ASI sarat dengan antibodi yang dapat membantu bayi melawan virus dan bakteri. Manfaat ini jelas sangat penting di bulan-bulan awal kehidupan bayi.
Ini terutama berlaku untuk kolostrum, ASI pertama.
Kolostrum menyediakan sejumlah besar imunoglobulin A (IgA), serta beberapa antibodi lainnya.
IgA dapat melindungi bayi dari sakit dengan membentuk lapisan pelindung di hidung, tenggorokan, dan sistem pencernaan bayi.
3. Mengurangi risiko penyakit pada bayi
Pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan pertama kehidupan sangat bermanfaat bagi bayi.
ASI ekslusif dapat mengurangi risiko bayi untuk terkena banyak penyakit.
Ini termasuk:
Menyusui dapat meningkatkan berat badan yang sehat dan membantu mencegah obesitas pada masa kanak-kanak.
Penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI ekslusif selama lebih dari 4 bulan memiliki pengurangan yang signifikan untuk risiko bayi mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.
Ini mungkin karena perkembangan bakteri usus yang berbeda.
Bayi yang disusui memiliki jumlah bakteri usus yang bermanfaat lebih tinggi, yang dapat memengaruhi penyimpanan lemak.
5. Membuat anak lebih cerdas
Beberapa penelitian mengamati perkembangan otak bayi yang diberi ASI dan yang diberi susu formula.
Hasilnya, bayi yang diberi ASI memiliki skor kecerdasan yang lebih tinggi dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan masalah perilaku dan pembelajaran saat tumbuh dewasa.
Perbedaan dampak ini mungkin disebabkan oleh keintiman fisik, sentuhan, dan kontak mata yang terkait dengan menyusui serta kandungan nutrisi.
Cara menyimpan ASI agar gizinya tetap terjaga
Mengutip pemberitaan Kompas.com (8/8/2020), terdapat beberapa cara menyimpan ASI yang benar agar bisa tetap aman digunakan sesuai ketahanan yang direkomendasikan, antara lain:
Semakin lama disimpan, kualitas ASI bisa menurun. Untuk itu, selalu cairkan ASI perah yang paling lama disimpan terlebih dahulu.
Ingat rumus ASI yang pertama disimpan adalah ASI yang pertama dicairkan.
Ada beberapa cara mencairkan ASI yang aman, yakni:
Berikan ASI perah beku yang sudah dicairkan di lemari es kepada bayi dalam rentang waktu 24 jam (sejak ASI tidak membeku atau cair sepenuhnya, bukan saat ASI diturunkan dari freezer).
Setelah ASI keluar dari lemari es atau berada di suhu ruang, ASI harus diminum dalam waktu dua jam.
Ingat, hindari membekukan kembali ASI yang sudah dicairkan karena rentan terkontaminasi bakteri.
(Sumber: Kompas.com/Irawan Sapto Adhi, Mahardini Nur Afifah)
https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/17/070400165/mengenal-manfaat-dan-cara-menyimpan-asi-agar-gizinya-tetap-terjaga