Reynaldo menjelaskan, pada kasus yang terjadi pada satpam tersebut, payung yang dipergunakan oleh satpam yang bersangkutan dinilai menjadi salah satu penyebab sambaran.
"Pemakaian payung menyebabkan sasaran bertambah tinggi sehingga memungkinkan lebih mudah tersambar petir, karena lebih dekat ke lidah petir," kata dia.
Berdasarkan analisisnya, truk-truk besar di sekitar lokasi juga bisa menjadi titik sambar petir, khususnya di daerah pertambangan.
Baca juga: Belajar dari Satpam di Serpong, Ini Cara Atasi Gigitan Ular Weling
Ia menuturkan, truk-truk tersebut merupakan easy target bagi petir karena strukturnya yang tinggi dan besar.
Selain itu, adanya tiang di sekitar lokasi semakin menambah potensi sambaran pada petir pada satpam tersebut.
"Melihat ada tiang di samping belakang dan truk besar di depannya, yang bersangkutan ada di daerah sambaran petir," jelas dia. "Sehingga final jump dari lidah petir lebih dekat ke yang bersangkutan dengan payungnya," sambungnya.
Baca juga: Mengapa Satpam Kini Berseragam Coklat Mirip Polisi?