Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Analisis Ahli soal Video Viral Satpam yang Tersambar Petir

KOMPAS.com - Peneliti petir sekaligus Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Reynaldo Zoro menjelaskan penyebab sambaran petir kepada seorang satpam di sebuah pabrik yang vdeonya viral belum lama ini.

Menurutnya, ponsel atau handy talky (HT) tidak menyebabkan seorang tersambar petir. Sebab keduanya memiliki frekuensi yang berbeda.

Ia menjelaskan, petir hanya menyambar titik yang masuk dalam jarak sambarnya. Apabila petir kecil, maka jarak sambarnya pun kecil.

"Mungkin itu mitos ya seolah frekuensi ponsel dan HT dengan petir itu nyambung, enggak ya. (Frekuensi) ponsel dan HT itu GHz (gigahertz), sedangkan petir maksimalnya hanya 100 MHz (megahertz), jadi tidak nyambung," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (26/12/2021).

Sebagaimana diberitakan, video yang menampilkan seorang satpam tersambar petir di sebuah pabrik belum lama ini viral di media sosial.

Dalam keterangan video yang diunggah, satpam yang berjalan di tengah hujan itu disebut sedang membawa payung dan sedang berkomunikasi melalui HT.

Tiba-tiba petir menyambar satpam tersebut hingga mengakibatkan ledakan dan percikan api.

Sejumlah warganet menyebut, frekuensi HT diduga memicul satpam itu tersambar petir

Reynaldo menjelaskan, pada kasus yang terjadi pada satpam tersebut, payung yang dipergunakan oleh satpam yang bersangkutan dinilai menjadi salah satu penyebab sambaran.

"Pemakaian payung menyebabkan sasaran bertambah tinggi sehingga memungkinkan lebih mudah tersambar petir, karena lebih dekat ke lidah petir," kata dia.

Berdasarkan analisisnya, truk-truk besar di sekitar lokasi juga bisa menjadi titik sambar petir, khususnya di daerah pertambangan.

Ia menuturkan, truk-truk tersebut merupakan easy target bagi petir karena strukturnya yang tinggi dan besar.

Selain itu, adanya tiang di sekitar lokasi semakin menambah potensi sambaran pada petir pada satpam tersebut.

"Melihat ada tiang di samping belakang dan truk besar di depannya, yang bersangkutan ada di daerah sambaran petir," jelas dia. "Sehingga final jump dari lidah petir lebih dekat ke yang bersangkutan dengan payungnya," sambungnya.

Sementara itu, Kapolsek Cilincing Kompol R Manurung menjelaskan, insiden sambaran petir kepada seorang satpam tersebut terjadi di wilayah PT Komatsu, Cilincing, Jakarta Utara para pekan lalu.

Manurung mengatakan, korban merupakan petugas satpam di perusahaan itu dengan inisial AR (35).

"Kejadiannya sudah Senin (20/12/2021). Sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari, kini sudah sehat," kata dia.

(Sumber: Kompas.com/Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor: Rizal Setyo Nugroho)

https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/29/060540165/analisis-ahli-soal-video-viral-satpam-yang-tersambar-petir

Terkini Lainnya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke