Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab dan Dampak Krisis Energi yang Melanda Eropa

Kompas.com - 04/10/2021, 11:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Kekurangan pasokan energi berlanjut hingga musim panas tahun ini, karena gelombang panas ditambah dengan kekeringan.

Hal itu memberi tekanan pada sistem kelistrikan di Amerika Serikat, Brasil, China, dan kawasan Mediterania.

Gelombang panas tersebut kemudian meningkatkan permintaan listrik untuk AC. Sedangkan kekeringan menurunkan tenaga air, sehingga mendorong perusahaan energi untuk menggunakan bahan bakar fosil.

Gergely Molnar, analis energi gas di IEA, mengatakan, serangkaian kondisi cuaca tersebut mengurangi jumlah gas yang tersedia untuk disuntikkan di fasilitas bawah tanah.

Biasanya, fasilitas bawah tanah itu diisi ulang selama bulan-bulan musim panas sebagai antisipasi terhadap permintaan yang meningkat selama musim dingin berikutnya.

"Tingkat penyimpanan yang rendah berdampak ganda pada harga. Pertama, permintaan injeksi cukup tinggi, yang mendukung harga spot. Kedua, cadangan yang rendah membuat pasar lebih gelisah. Ini adalah tren global," kata Molnar.

Cadangan gas yang dimiliki Eropa saat ini 15 persen-18 persen lebih rendah dari tahun lalu.

Tagihan listrik dan gas bakal membengkak

Melansir Euronews, Jumat (1/10/2021), konsumen yang tidak memiliki kontrak harga tetap untuk pemanas dan listrik kemungkinan akan merasakan kenaikan tagihan listrik dan gas.

IEA mengatakan, di Jerman dan Spanyol, harga kebutuhan energi yang harus dikeluarkan pada bulan September 2021 lebih tinggi sekitar tiga atau empat kali rata-rata biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen pada 2019 dan 2020.

Banyak negara berusaha membantu konsumen di tengah kenaikan harga, seperti Perancis yang meluncurkan serangkaian tindakan termasuk "stimulus energi" untuk membantu masyarakat membayar tagihan mereka yang meningkat.

Spanyol menyebutkan, mereka akan memotong pajak energi untuk menurunkan biaya bagi orang-orang. Langkah serupa juga dilakukan Italia.

Namun, banyak organisasi khawatir bahwa lebih banyak warga Eropa mungkin harus memilih antara membayar pemanas atau memberi makan keluarga mereka musim dingin ini.

Sebuah survei di seluruh Uni Eropa pada 2019 menemukan bahwa 6,9 persen orang di negara-negara anggota UE tidak dapat menjaga rumah mereka cukup hangat.

Warga miskin paling rentan

Diberitakan Kompas.com, Senin (4/10/2021), kenaikan harga energi menempatkan lebih banyak rumah tangga di Eropa dalam ancaman pemutusan jaringan listrik dan gas karena mereka tidak dapat membayar tagihan biayanya.

Louise Sunderland, penasihat senior dan analis kebijakan di Regulatory Assistance Project, yang berfokus pada transisi kebersihan energi, mengatakan, banyak orang terancam mengalami pemutusan jaringan listrik dan gas karena pendapatan mereka turun dan tagihan meningkat selama pandemi Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Ramai soal Pertalite Dihapus Agustus 2024 Diganti Pertamax Green 95

Ramai soal Pertalite Dihapus Agustus 2024 Diganti Pertamax Green 95

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Daun Sambung Nyawa

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Daun Sambung Nyawa

Tren
Korlantas Polri: Nomor SIM Akan Diganti NIK KTP mulai 2025

Korlantas Polri: Nomor SIM Akan Diganti NIK KTP mulai 2025

Tren
Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Tren
Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Tren
Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com