Penyebab terjadinya hujan meteor Perseid adalah serpihan atau sisa-sisa debu komet 109P/Swift-Tuttle.
Serpihan meteor tersebut jatuh dan melewati permukaan bumi dalam jumlah banyak, sehingga nampak seperti hujan.
Dinamai hujan meteor Perseid karena muncul di konstelasi Perseus, salah satu dari 88 rasi bintang.
"Hujan meteor Perseid berasal dari sisa komit Swift-Tuttle," jelas dia.
Baca juga: Perbedaan antara Meteoroid, Meteor, dan Meteorit
Sisa-sisa debu komet ini sudah melewati permukaan bumi sejak 17 Juli dan diperkirakan akant terus ada sampai 24 Agustus 2021 mendatang.
Hujan Meteor Perseid pada 12-13 Agustus bisa terjadi dalam waktu lama karena jumlah materialnya banyak dan dipengaruhi oleh gerak Bumi mengitari Matahari.
"Material yang menjadi hujan meteor tersebut tersedia cukup banyak pada wilayah, dalam masa ketika Bumi bergerak mengitari Matahari, di bulan Juli-Agustus," terang Emanuel.
(Sumber: Kompas.com/Ellyvon Pranita, Nur Fitriatus Shalihah | Editor: Gloria Setyvani Putri, Sari Hardiyanto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.