"Dibandingkan mengurusi kayak gitu, ayo sama-sama berjuang, sama-sama menguatkan, sama melawan Covid-19 ini. Masyarakat melakukan prokes, jaga kesehatan, jaga imun, kami tenaga kesehatan jika ada yang memerlukan perawatan, akan kami tolong semampu kami," kata Anjari.
Baca juga: Ramai soal Minum Minyak Kayu Putih Atasi Gejala Covid-19, Ini Kata Dokter
Mengenai narasi agar tidak perlu terburu-buru ke rumah sakit jika mengalami keluhan seperti batuk, pilek, panas, atau meriang, Anjari menyepakati hal itu.
Alasannya, bed occupancy rate (BOR) atau angka yang menunjukkan persentase penggunaan tempat tidur di rumah sakit sudah sangat padat.
Jika kondisi tak serius, lebih baik melakukan isolasi mandiri di rumah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
"Dalam situasi dan kondisi darurat Covid-19 seperti saat ini, ditambah kondisi rumah sakit yang BOR-nya sudah sangat padat, kami setuju untuk masyarakat kalau bisa isolasi mandiri, kan memang disarankan begitu," ujar dia.
"Misalnya keluhannya batuk, pilek, ya memang tidak perlu buru-buru ke rumah sakit. Sebaiknya yang sifatnya tidak bergejala maupun bergejala ringan, lakukan isolasi mandiri dengan prokes," ujar Anjari.
Baca juga: Ramai Isu Konsumsi Vitamin C 1.000 Mg Tiap 3 Jam Cegah Covid-19, Ini Kata Dokter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.