Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Isu Konsumsi Vitamin C 1.000 Mg Tiap 3 Jam Cegah Covid-19, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 30/06/2021, 19:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Viral di media sosial, twit bercerita tentang seseorang yang tak enak badan, lalu mengonsumsi minuman bervitamin C 1.000 mg tiap 3 jam, Selasa (29/6/2021).

Seseorang tersebut takut terkena gejala Covid-19, ia segera melakukan tes PCR dan mengonsumsi minuman bervitamin C dosis tinggi.

Namun, hasil PCR ternyata negatif dan orang itu disebut mengalami sakit lambung.

"Kemarin Tanteku ga enak badan, ketakutan kena Covid langsung PCR. Panik, langsung konsumsi You-C 1000 beberapa botol.

Ternyata hasil PCR negatif, tapi lambung Tante jadi sakit, skr ke dokter.

Ini gila sih yg nyebar hoax harus konsumsi 1 gram Vit-C tiap 3 jam. Jahat banget," tulis akun Twitter @ventableu dalam twitnya.

Hingga Rabu (30/6/2021), twit itu sudah dicuitkan ulang sebanyak 2.976 kali dan disukai sebanyak 9.832 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Baca juga: Studi: Vaksin Moderna Lindungi Tubuh dari Covid-19 Varian Delta

Penjelasan dokter

Menanggapi hal itu, dokter spesialis gizi klinik dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) Siloam Hospital Jakarta Selatan dr Inge Permadhi menjelaskan, informasi konsumsi minuman bervitamin C 1.000 mg tiap 3 jam adalah hal keliru.

"Ya enggak bener, masa sehari delapan kali minum vitamin C 1.000 mg, berarti 8.000 mg sehari, enggak bener itu," ujar Inge saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/6/2021).

Ia menjelaskan, kadar vitamin C yang dibutuhkan antara orang sehat dengan orang yang sedang sakit berbeda.

"Kalau untuk orang dewasa yang sehat, membutuhkan sekitar 90 mg per hari," ujar Inge.

"Tapi pada orang-orang yang sakit biasanya hanya diberikan vitamin C 1.000 mg," lanjut dia.

Baca juga: 7 Fakta terkait Vaksinasi Covid-19 untuk Anak

Peran vitamin C pada orang yang sakit

Selain itu, Inge menyampaikan bahwa vitamin C berperan sebagai antioksidan yang diperlukan bagi tubuh.

Menurutnya, saat seseorang sedang tidak enak badan atau mengalami gejala sedang sakit, di dalam tubuh itu terbentuk radikal bebas yang banyak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com