Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Penemu Seismograf: John Milne

Kompas.com - 21/03/2021, 16:29 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Tujuannya, agar masyarakat dapat mendanai pengembangan seismograf untuk pengukuran dan deteksi gempa.

Baca juga: Profil Penemu Oven Microwave: Percy Spencer

Milne bersama kawannya, fisikawan Skotlandia Sir James Alfred Ewing, insinyur Skotlandia Thomas Gray dan ahli geologi Inggris inilah yang menjadi pencetus seismograf modern.

Bersama rekannya, Milne merancang seismograf pendulum horizontal sederhana. Mesin ini merekam getaran yang terjadi dengan gerakan tiba-tiba di sepanjang garis patahan di bumi.
Gelombang gerak ini dapat berupa salah satu dari dua jenis gelombang primer (P) atau gelombang sekunder (S), yang bergerak dengan kecepatan berbeda.

Gelombang primer bergerak dalam pola jenis kompresi atau perluasan dan muncul sebagai garis bergelombang pada bagan.

Garis sekunder umumnya terdeteksi lebih lambat dari yang primer, tetapi lebih mirip ular, bergerak dengan gaya compang-camping.

Memeriksa kedua jenis gelombang ini secara bersamaan, memungkinkan para ilmuwan untuk menentukan jarak pusat gempa dari stasiun pengukuran.

Dilansir dari BBC, Milne mengumpulkan banyak data tentang gempa bumi di Jepang dan menulis dua karya standar lapangan dan pedoman berjudul "Gempa Bumi" dan "Seismologi".

Pedoman ini dinilai menyelamatkan jutaan nyawa akibat gempa bumi.

Kaisar Jepang pun menganugerahkan kepadanya kehormatan Orde Ketiga Matahari Terbit atas kontribusinya dalam memahami gempa.

Baca juga: Profil Penemu Wiper Mobil: Mary Anderson

Laboratorium terbakar

Sayangnya, pada 1895, kebakaran menghancurkan rumah, laboratorium, dan perpustakaannya. Dia terpukul oleh kejadian tersebut dan memutuskan untuk kembali ke Inggris untuk memulai hidup baru dengan istrinya yang berasal dari Jepang bernama Tona.

Tak bisa lepas dari pengembangan seismograf, Milne membangun laboratorium sendiri di rumahnya di Pulau Wight, yang disebut Shide Hill House.

Laboratorium inilah yang kemudian menjadi pusat penelitian seismologi dunia 20 tahun kemudian.

Usahanya membuahkan hasil. Milne mendapatkan dana dari Royal Society untuk membangun observatorium gempa bumi di seluruh dunia yang dilengkapi dengan seismografnya.

Lokasi berkembang dari 20 menjadi 40 dan mencakup Inggris, Rusia, Amerika Serikat, Kanada, dan Antartika. Pengumpulan data global ini berguna untuk aktivitas gempa di permukaan bumi, yang kemudian dapat dievaluasi di lokasi pusat.

Ini juga memungkinkan untuk "penginderaan jauh", atau mengukur gempa bumi yang dirasakan di satu wilayah bumi di wilayah lain dengan cara yang seragam.

Baca juga: Profil Penemu Kamera Pengawas Rumah: Marie Van Brittan Brown

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com