Bahkan di Brasil masih banyak orang yang melanjurkan hidup seperti biasa meski terjadi pandemi, terutama kaum muda.
Merupakan hal yang umum untuk melihat kereta bawah tanah dan bus penuh sesak, jalan-jalan penuh pejalan kaki tanpa masker, serta penggerebekan polisi untuk membubarkan pesta ilegal dan bar.
"Tahun lalu, saya pikir ketakutan akan penyakit yang tidak diketahui berdampak besar pada orang-orang, sehingga mereka mendengarkan rekomendasi para ahli. Tapi sekarang tidak lagi," kata Sztajnbok.
"Kaum muda telah kehilangan rasa takut mereka," sambungnya.
Baca juga: 3 Gejala Varian Baru Covid-19 Afrika Selatan dan Brasil yang Muncul di India
Di antara faktor lainnya adalah vaksinasi Covid-19 kepada para lansia.
"Beberapa negara bagian telah menyelesaikan vaksinasi manula di atas 75-an tahun dan orang tua umumnya lebih banyak tinggal di rumah daripada yang muda," kata ahli epidemiologi dari Universitas Brasilia Walter Ramalho.
Lembaga kesehatan masyarakat Fiocruz memperingatkan minggu ini bahwa negara berpenduduk 212 juta orang itu menghadapi perawatan kesehatan terburuk dan rumah sakit yang runtuh dalam sejarah.
Kepala Asosiasi Rumah Sakit Swasta Rio de Janeiro, Graccho Alvim mengatakan, rata-rata masa tinggal di perawatan intensif hampir dua kali lipat, dari 15 menjadi 28 hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.