Senada dengan Devy, Ahli vulkanologi sekaligus mantan Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono juga mengutarakan hal yang sama.
Pria yang akrab disapa Mbah Rono ini menjelaskan, gunung api sudah tidak aktif jika secara visual sudah tidak ada tanda-tanda aktivitas dari gunung tersebut.
"Secara visual, tidak ada tanda-tanda aktivitas seperti tampak adanya solfatara dan fumarola, tidak terekam adanya gempa-gempa vulkanik," katanya saat dihubungi Kompas.com pada hari yang sama.
Selain itu, indikator lain yang bisa membuktikan bahwa suatu gunung api bisa dikatakan sudah tidak aktif lagi apabila tidak diketahui kapan terakhir meletusnya.
Membahas mengenai erupsi suatu gunung api, Mbah Rono juga sedikit menjelaskan bagaimana peristiwa alam itu bisa terjadi.
"Naiknya fluida, seperti gas, magma, uap atau secara campuran menuju permukaa, lalu dapat dipantau gempanya, suhunya, gasnya, dan lain sebagainya. Jika volume dan tekanan terus bertambah, maka dapat menjebol kawah dan terjadi letusan," kata Mbah Rono.
Baca juga: Gunung Merapi Disebut Alami Penggembungan, Berikut Analisis BPPTKG