Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona dan Tren Penurunan Penggunaan ATM di Masa Pandemi Covid-19...

Kompas.com - 15/08/2020, 15:40 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Mencuci tangan juga wajib setelah menggunakan kamar mandi, sebelum makan, dan setelah batuk atau bersin.

Para ahli kesehatan percaya virus corona juga bisa ditularkan melalui permukaan benda yang sering disentuh, termasuk uang. Apalagi, virus asal Wuhan, China ini bisa bertahan di permukaan benda selama 10 hari.

Baca juga: Virus Corona Dapat Bertahan di Plastik dan Stainless Steel hingga 3 Hari

Ahli imunologi dari George Washington University School of Medicine Sanjay Maggirwa, merekomendasikan orang-orang yang bekerja sebagai kasir, teller bank, atau harus menangani uang tunai sebagai bagian dari pekerjaan, agar menggunakan sarung tangan sekali pakai dan mencuci tangan sesering mungkin.

Ahli penyakit menular dari University of Delaware, Jennifer Horney, mengatakan hal serupa. Menurutnya, penggunaan uang elektronik bisa menjadi salah satu langkah untuk mencegah penyebaran virus.

"Meski Anda telah mengurangi transaksi dengan uang tunai, kita tetap harus rajin mencuci tangan," tambah Horney.

Baca juga: Bank Danamon Buka Lowongan Kerja, Ini Informasi Lengkapnya

Penurunan transaksi lewat ATM

Mesin ATM sebagai salah satu fasilitas publik yang banyak digunakan, tidak luput dari risiko terjadinya penularan virus melalui droplet yang melekat di permukaan mesin.

Oleh karena itu, terjadi perubahan kebiasaan bertransaksi di masyarakat.

Bila sebelumnya transaksi melalui mesin ATM adalah hal yang lumrah, di masa pandemi Covid-19 ini, sejumlah bank melaporkan terjadinya penurunan transaksi di ATM.

Baca juga: Cerita di Balik Pencetakan Uang Peru oleh Peruri...

Direktur Bisnis Konsumer Bank Nasional Indonesia (BNI) Corina Leyla Karnalies, mengatakan, perubahan tersebut turut berdampak pada transaksi tarik tunai di ATM BNI.

"Dibandingkan dengan periode sebelum PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) terdapat penurunan, tetapi transaksi secara YoY (year on year) masih terdapat kenaikan walau kecil yaitu sebesar 3,4 persen," kata Corina dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (14/8/2020).

Dia juga menambahkan, BNI terus mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi melalui e-channel BNI yaitu BNI Mobile Banking yang kini mengalami peningkatan hampir 48 persen YoY.

Baca juga: Tips Menghindari Penipuan dan Pembobolan Rekening Bank atau ATM

Dikonfirmasi terpisah, Executive Vice President Secretariat and Corporate Communication BCA Hera F Haryn mengatakan, akibat pandemi ini masyarakat cenderung memanfaatkan kanal digital untuk transaksi.

"Jika biasanya masyarakat melakukan transaksi finansial di ATM, kini sebagian masyarakat cenderung melakukan transaksi finansialnya melalui kanal digital perbankan seperti BCA mobile dan Klik BCA," kata Hera dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (14/8/2020).

Dia juga menyampaikan, per akhir Juni 2020, BCA melayani 22,5 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 30 juta transaksi setiap harinya, didukung oleh 1.251 kantor cabang, dan 17.360 ATM, serta layanan internet & mobile banking dan contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam.

Baca juga: Viral #Boikot TVRI, Twit Iman Brotoseno, dan Rekam Jejak Digital...

Sementara itu, mengutip Kontan, Kamis (16/7/2020) Bank Indonesia mencatat minat masyarakat terhadap transaksi secara digital maupun elektronik meningkat pada Mei 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com