Selain Cemoro Sewu, jalur pendakian di Jawa Timur juga dapat ditempuh dari Singolangu.
Jalur ini merupakan jalur klasik menuju puncak Lawu.
Jalur Singolangu terkenal sebagai jalur ekstrim dan para pendaki diimbau untuk tidak melakukan pendakian di malam hari.
Salah satu penjaga pintu pendakian jalur Singolangu, Sumarlan mengatakan larangan tersebut dilakukan lantaran dari pintu masuk pendakian hingga Pos 3 masih merupakan hutan perawan.
Baca juga: Tempat Wisata Favorit Sumatera Barat, Negeri di Atas Awan sampai Pantai Pasir Putih
Oleh karena itu, pengelola membatasi jam pendakian hingga pukul 17.00 WIB.
"Dari sini sampai Jumblang Gludeg atau Pos 3 itu jam 10 pagi sinar matahari tidak tembus karena hutannya masih rapat," ujarnya sebagaimana diberitakan Kompas.com (22/7/2019).
Pembatasan tersebut guna menghindari pendaki tersesat. Jalur ini dibuka kembali pada Mei 2019 lalu setelah 32 tahun ditutup.
Jalur ini menyajikan pemandangan indah karena langsung berhadapan dengan view kota Magetan dan Telaga Sarangan yang dipercaya sebagai jalur biasa digunakan Raja Brawijaya ketika naik ke Gunung Lawu.
Baca juga: Pendakian Gunung Lawu Dibuka, Simak Protokol Kesehatannya Sebelum Mendaki
Jalur ini berada tak jauh dari base camp Cemoro Sewu, lantaran sama-sama persis berada di jalan Karanganyar-Magetan.
Namun jalur pendakian Cemoro Kandang masuk wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Berbeda halnya dengan jalur pendakian Cemoro Sewu, jalur Cemoro Kandang ini terbilang lebih landai, lantaran jalurnya dibuat berkelok.
Kendati demikian, para pendaki akan disuguhkan pemandangan terbuka ke arah barat sampai di Pos Bayangan antara Pos II menuju Pos III. Bila cuaca cerah, kamu bahkan bisa melihat jelas Gunung Merapi dan Merbabu bersandingan.
Terdapat empat pos yang harus ditempuh pendaki hingga sampai ke puncak Hargo Dumilah. Kamu akan sampai pos 4 Cokro Suryo yang merupakan pos terakhir sebelum sampai puncak.
Setelah sampai pos 4, kamu bisa memilih untuk langsung menuju puncak Hargo Dumilah atau ke Hargo Dalem untuk bertemu warung Mbok Yem, warung yang digadang-gadang sebagai warung tertinggi di Indonesia itu.