Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Majunya Gibran Bisa Timbulkan Kecemburuan Kader Partai...

Kompas.com - 18/07/2020, 21:44 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keluarnya nama Gibran Rakabuming Bumi sebagai calon yang akan diusung PDI Perjuangan (PDI-P) pada Pilkada Solo 2020 menjadi sorotan.

Pasalnya selain anak presiden, Gibran terhitung sebagai anggota baru di partai berlambang banteng dengan moncong putih itu.

Ada yang menilai majunya Gibran di Pilkada Solo menjadi pertaruhan bagi keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Langkah Mulus Gibran dalam Pencalonan Pilkada Solo 2020...

Lantas bagaimana dengan kaderisasi partai?

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Kuskridho "Dodi" Ambardi menilai, langkah PDI-P memberi rekomendasi kepada Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai calon wali kota pada Pilkada Solo 2020 bisa menimbulkan kecemburuan di antara kader.

"Bisa juga rasa ketidakadilan. Sebab yang terlihat di sana, seolah ada perlakuan istimewa pada Gibran," kata Dodi saat dihubungi Kompas.com (18/7/2020).

Sebelumnya, pencalonan Gibran sebagai bakal calon wali kota, sempat diwarnai dengan berbagai dinamika.

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Solo bersikukuh mengusung Achmad Purnomo-Teguh Prakosa sebagai bakal calon Wali Kota Solo.

Sementara itu, Gibran juga mencalonkan diri sebagai Wali Kota Surakarta melalui Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Jateng.

Akhirnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P memutuskan untuk mengusung Gibran sebagai calon wali kota dan Teguh Prakosa sebagai calon wakil wali kota di Pilkada Solo 2020.

Baca juga: Jalan Politik Gibran, dari Tukang Martabak hingga Daftar Wali Kota Solo...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com