Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trending di Twitter, Berikut Sekilas tentang Gunung Lawu dan Empat Jalur Pendakiannya

Kompas.com - 25/07/2020, 18:20 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Lawu menduduki daftar trending di media sosial Twitter pada Sabtu (25/7/2020).

Gunung yang berlokasi di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini menjadi salah satu gunung favorit para pendaki. 

Selain faktor keindahan alamnya, kemudahan akses juga menjadi alasan lainnya.

Baca juga: Gunung Merapi Disebut Alami Penggembungan, Berikut Analisis BPPTKG

Di sekitar lereng gunung yang berketinggian 3.265 mdp tersebut terdapat pula situs-situs bersejarah seperti candi. Selain itu, juga terdapat sejumlah air terjun hingga tempat wisata alam yang menjadi primadona para wisatawan.

Sebagaimana diketahui, pendakian gunung Lawu sudah dibuka sejak 25 Juni 2020, setelah sebelumnya ditutup guna mencegah penyebaran Covid-19.

Diketahui terdapat empat jalur pendakuan di Gunung Lawu yang sudah dibuka yakni Cemoro Kandang dan Candi Cetho di Jawa Tengah serta Cemoro Sewu dan Singolangu di Jawa Timur.

Baca juga: Erupsi Merapi dan Sejarah Letusannya...

Berikut sekilas empat jalur pendakian di Gunung Lawu:

1. Cemoro Sewu

Willem Sigar Tasiam (58) siap-siap mendaki Gunung Lawu melalui jalur pendakian Cemoro Sewu, Jawa Timur, Jumat (13/5/2016) sore. KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Willem Sigar Tasiam (58) siap-siap mendaki Gunung Lawu melalui jalur pendakian Cemoro Sewu, Jawa Timur, Jumat (13/5/2016) sore.

Jalur ini merupakan salah satu jalur favorit bagi para pendaki Gunung Lawu. Lokasinya berada di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Akses Cemoro Sewu sangat mudah ditemui lantaran berada persis di samping jalan utama Karanganyar-Magetan.

Jalur melalui Cemoro Sewu memiliki lima pos pendakian. Secara keseluruhan, kondisi jalur Cemoro Sewu terdiri dari batu-batu yang sudah tertata.

Baca juga: Ramai soal Video Berjubelnya Para Pendaki di Gunung Lawu, Ini Penjelasannya...

Kemungkinan karena itulah, Cemoro Sewu menjadi jalur yang sering dilalui dan menjadi favorit bagi para pendaki Gunung Lawu.

Lantaran medannya yang terus menanjak, Cemoro Sewu menjadi jalur pendakian Gunung Lawu dengan rute tercepat sampai puncak Hargo Dumilah.

Jika kamu mendaki lewat Cemoro Sewu maka akan disuguhkan dengan pemandangan indah ke arah selatan berupa hamparan Bukit Mongkrang dan Lawu Selatan. Pemandangan ini akan tersaji jika kamu hendak sampai di Pos IV.

Baca juga: Ramai soal Video Berjubelnya Para Pendaki di Gunung Lawu, Ini Penjelasannya...

2. Singolangu

Dibuka sebulan lalu jalur klasik pendakian Gunung Lawu Pos Singo Langu menjanjikan pemandangan yang lebih indah.KOMPAS.com/SUKOCO Dibuka sebulan lalu jalur klasik pendakian Gunung Lawu Pos Singo Langu menjanjikan pemandangan yang lebih indah.

Selain Cemoro Sewu, jalur pendakian di Jawa Timur juga dapat ditempuh dari Singolangu.

Jalur ini merupakan jalur klasik menuju puncak Lawu.

Jalur Singolangu terkenal sebagai jalur ekstrim dan para pendaki diimbau untuk tidak melakukan pendakian di malam hari.

Salah satu penjaga pintu pendakian jalur Singolangu, Sumarlan mengatakan larangan tersebut dilakukan lantaran dari pintu masuk pendakian hingga Pos 3 masih merupakan hutan perawan.

Baca juga: Tempat Wisata Favorit Sumatera Barat, Negeri di Atas Awan sampai Pantai Pasir Putih

Oleh karena itu, pengelola membatasi jam pendakian hingga pukul 17.00 WIB.

"Dari sini sampai Jumblang Gludeg atau Pos 3 itu jam 10 pagi sinar matahari tidak tembus karena hutannya masih rapat," ujarnya sebagaimana diberitakan Kompas.com (22/7/2019).

Pembatasan tersebut guna menghindari pendaki tersesat. Jalur ini dibuka kembali pada Mei 2019 lalu setelah 32 tahun ditutup.

Jalur ini menyajikan pemandangan indah karena langsung berhadapan dengan view kota Magetan dan Telaga Sarangan yang dipercaya sebagai jalur biasa digunakan Raja Brawijaya ketika naik ke Gunung Lawu.

Baca juga: Pendakian Gunung Lawu Dibuka, Simak Protokol Kesehatannya Sebelum Mendaki

3. Cemoro Kandang

Pintu masuk pendakian Gunung Lawu melalui  Cemoro  Kandang. Lebih dari 50 pendaki tercatat di pintu masuk pendakian Cemoro Kandang sejak dibuka Senin kemarin.KOMPAS.COM/SUKOCO Pintu masuk pendakian Gunung Lawu melalui Cemoro Kandang. Lebih dari 50 pendaki tercatat di pintu masuk pendakian Cemoro Kandang sejak dibuka Senin kemarin.

Jalur ini berada tak jauh dari base camp Cemoro Sewu, lantaran sama-sama persis berada di jalan Karanganyar-Magetan.

Namun jalur pendakian Cemoro Kandang masuk wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Berbeda halnya dengan jalur pendakian Cemoro Sewu, jalur Cemoro Kandang ini terbilang lebih landai, lantaran jalurnya dibuat berkelok.

Kendati demikian, para pendaki akan disuguhkan pemandangan terbuka ke arah barat sampai di Pos Bayangan antara Pos II menuju Pos III. Bila cuaca cerah, kamu bahkan bisa melihat jelas Gunung Merapi dan Merbabu bersandingan.

Baca juga: Daftar 29 Kawasan Konservasi yang Dibuka Kembali di Masa New Normal, dari Kepulauan Komodo hingga Gunung Rinjani

Terdapat empat pos yang harus ditempuh pendaki hingga sampai ke puncak Hargo Dumilah. Kamu akan sampai pos 4 Cokro Suryo yang merupakan pos terakhir sebelum sampai puncak.

Setelah sampai pos 4, kamu bisa memilih untuk langsung menuju puncak Hargo Dumilah atau ke Hargo Dalem untuk bertemu warung Mbok Yem, warung yang digadang-gadang sebagai warung tertinggi di Indonesia itu.

Kamu bisa juga mendaki secara lintas jalur dengan naik dari Cemoro Sewu lalu turun di Cemoro Kandang.

Baca juga: Viral, Fenomena Awan Tsunami di Kepulauan Selayar, Ini Penjelasannya

4. Candi Cetho

Pos V Bulak Peperangan Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Pos V Bulak Peperangan Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho.

Jalur selanjutnya yang berada di Jawa Tengah yakni melalui Candi Cetho.

Jalur ini menjadi rute yang paling terpisah dari Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang karena berada di sisi barat laut Gunung Lawu tepatnya Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Jika memilih jalur ini, maka kamu akan memulai perjalanan dengan menemukan Candi Cetho dan Candi Kethek. Keduanya merupakan situs cagar budaya.

Baca juga: Sejarah Gunung Anak Krakatau dan Letusan Terdahsyat 1833 yang Menewaskan 36.417 Orang...

Jika mempunyai waktu lebih, tidak ada salahnya berwisata sejenak melihat kedua candi tersebut.

Terdapat lima pos pendakian di Candi Cetho.

Usai melalui Pos 5 bernama Bulak Peperangan, kamu akan tiba di Gupakan Menjangan, Pasar Dieng. Setelahnya, kamu akan sampai di Hargo Dalem.

Pemandangan menarik di jalur ini adalah kamu bisa melihat padang savana yang indah di Pos 5, dari Gupakan Menjangan sampai Pasar Dieng.

Baca juga: Viral Awan Melengkung di Merapi, Ini Penjelasan BMKG

(Sumber: Kompas.com/Nicholas Ryang Aditya | Editor: Kahfi Dirga Cahya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com