Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Pasien Covid-19 Alami Penurunan Jumlah Sel Imun

Kompas.com - 23/05/2020, 09:47 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Ilmuwan Inggris akan mulai menguji suatu pengobatan yang diharapkan dapat mengatasi efek Covid-19 pada pasien yang mengalami sakit parah.

Penelitian menemukan bahwa mereka yang menderita sakit parah akibat Covid-19 memiliki jumlah sel kekebalan yang sangat rendah.

Sel kekebalan ini disebut dengan Sel-T, dan berfungsi untuk membersihkan infeksi dari tubuh.

Melansir BBC, Jumat (22/5/2020), uji klinis akan segera dilakukan untuk menguji apakah obat yang disebut Interleukin 7, yang dikenal untuk meningkatkan jumlah sel-T, dapat membantu pemulihan pasien.

Uji coba ini melibatkan para ilmuwan dari Francis Crick Institute, King's College London dan Guy and St. Thomas Hospital.

Baca juga: Heboh Bill Gates Ditangkap Karena Vaksin Corona, Ini Faktanya

Mereka telah meneliti sel-sel kekebalan dalam darah dari 60 pasien Covid-19  dan menemukan bahwa mereka mengalami penurunan Sel-T dalam jumlah signifikan.

Profesor Adrian Hayday dari Crick Institute mengatakan bahwa menemukan apa yang terjadi dengan sel-sel kekebalan merupakan sebuah "kejutan besar".

"Mereka (sel kekebalan) berusaha melindungi kita, tetapi virus itu tampaknya melakukan sesuatu terhadap mereka karena jumlah mereka telah menurun secara dramatis," kata Hayday.

Dalam satu mikroliter darah (0,001 mililiter), orang dewasa yang sehat dan normal terdapat antara 2.000 hingga 4.000 sel-T, atau disebut juga limfosit T.

Namun, pasien Covid-19 yang dites oleh tim tersebut hanya memiliki antara 200 sampai 1.200 Sel-T.

Baca juga: Tak Menangis Saat Dijemput Ambulans, Bocah 2 Tahun Positif Corona Ini Jadi Viral

Manfaat temuan

Para peneliti mengatakan temuan ini membuka jalan bagi mereka untuk mengembangkan "tes sidik jari" untuk memeriksa kadar sel-T dalam darah.

Hasil tes tersebut dapat memberikan indikasi awal dari seseorang yang mungkin mengidap sakit parah.

Selain itu, temuan ini juga memberikan kemungkinan untuk pengobatan khusus yang dapat mengobati penurunan sel kekebalan dalam tubuh.

Manu Shankar-Hari, seorang konsultan perawatan kritis di Guy and St Thomas Hospital, mengatakan bahwa sekitar 70 persen dari pasien yang ia lihat dalam perawatan intensif akibat Covid-19 tiba dengan jumlah Sel-T antara 400 hingga 800 limfosit per mikroliter.

"Ketika mereka mulai pulih, tingkat limfosit mereka juga mulai naik kembali," kata dia. 

Baca juga: Merasa Sehat, 2 OTG Positif Corona Malah Jalan-jalan di Lingkungan RS, Ini Akibatnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com