Amerika
Kasus Covid-19 di Amerika Serikat paling tinggi yakni 644.025.
Negara lain di benua ini yang mencatatkan kasus tinggi di bawah AS adalah Kanada dengan kasus 28.379, 1.010 orang meninggal, dan 8.937 orang sembuh.
Di Amerika Utara, Meksiko, Republik Dominika, dan Kuba dengan masing-masing tak lebih dari 6.000 kasus dan ratusan orang meninggal dunia.
Kawasan Amerika Selatan mencatatkan 63.302 kasus, 2.797 orang meninggal dunia, dan 22.378 pasien sembuh.
Brazil menjadi negara di Amerika Selatan yang kasusnya paling banyak yaitu 28.610 kasus, 1.757 orang meninggal dunia, dan 14.026 orang sembuh.
Baca juga: Tren Bikin Roti Sendiri Gara-gara Corona, Warga Amerika Jadi Kehabisan Tepung dan Ragi
Asia
Hingga Kamis pagi, lasus Covid-19 di Asia tercatat 332.622, dengan 12.019 orang meninggal dunia, dan 159.945 orang sembuh.
Kasus terbanyak ada di China dengan 82.295 kasus, 3.342 orang meninggal dunia, dan 77.816 pasien sembuh.
Sementara itu, di Iran tercapat 76.389 kasus, 4.777 orang meninggal dunia, dan 49.933 orang sembuh.
Negara lainnya yaitu India, Korea Selatan, dan Jepang juga termasuk negara dengan jumlah kasus yang cukup tinggi di Asia.
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia dan Filipina menjadi negara dengan kasus infeksi virus corona tertinggi.
Hingga Rabu (15/4/2020), ada 5.453 kasus di Filipina, dan 349 orang meninggal dunia.
Di Indonesia, ada 5.136 kasus Covid-19, 469 orang meninggal dunia, dan 446 orang sembuh.
Baca juga: Update Perkembangan Virus Corona di ASEAN, Kasus Terbanyak di Filipina dan Indonesia
Afrika
Di Benua Afrika tercatat ada 17.827 kasus, 913 orang meninggal dunia, dan 3.862 orang sembuh.
Negara dengan kasus infeksi virus corona paling tinggi di Afrika adalah Afrika Selatan dengan 2.506 kasus, Mesir 2.505 kasus, Algeria 2.160 kasus, dan Maroko 2.024 kasus.
Menurut WHO, kasus Covid-19 mulai merembet ke negara lain, antara lain Afrika yang kini mencapai kawasan perkotaan.
"Saat ini, kami mengamati klaster kasus dan komunitas menyebar di 16 negara di benua tersebut," kata Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti diberitakan Kompas.com, 11 April 2020.
WHO bersiap untuk kemungkinan terjadinya kasus-kasus parah di Afrika, yang salah satunya terjadi karena kurangnya sistem kesehatan.
Baca juga: Stigma dan Mitos Sebabkan Orang Afrika-Amerika Rentan Terkena Covid-19