Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembuh dari Corona, Jadi Kebal atau Dapat Terinfeksi Kembali? Simak Penjelasannya...

Kompas.com - 16/04/2020, 07:02 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Jumlah kasus virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2 telah mencapai 2 juta kasus secara global pada Rabu (15/4/2020) sore.

Angka ini terus meningkat lantaran virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan tersebut terus menyebar di seluruh dunia.

Kendati demikian, angka kesembuhan akibat Covid-19 juga terus mengalami peningkatan dan tercatat sebanyak 484.640.

Baca juga: Mengapa Masyarakat Indonesia Susah untuk Diminta Tetap di Rumah Saat Pandemi Corona?

Dilansir dari Independent, Sabtu (11/4/2020), walaupun tingkat pemulihannya menjanjikan, hal tersebut tidak berarti bahwa mereka yang telah terinfeksi dan sembuh dari virus corona tidak berisiko tertular kembali.

Sebab para ahli mempercayai, jika Anda telah terinfeksi Covid-19, maka tidak berarti Anda tidak akan terinfeksi kembali.

Berikut sejumlah hal yang perlu diketahui tentang penularan dan kekebalan terkait virus corona:

Jika Anda sembuh dari Covid-19, apakah Anda menjadi kebal?

Ilustrasi Virus CoronaStocktrek Images/Getty Images Ilustrasi Virus Corona

Direktur Pencegahan dan Perawatan Penyakit Pneumonia di Rumah Sakit Persahabatan China- Jepang di Beijing, Li QinGyuan mengungkapkan, mereka yang telah terinfeksi Covid-19 mengembangkan antibodi pelindung, tetapi belum jelas berapa lama perlindungan tersebut berlangsung.

"Namun, pada individu tertentu, antibodi tidak dapat bertahan lama. Bagi banyak pasien yang telah sembuh, ada kemungkinan kambuh," ujar Li kepada USAToday.

Pada anak-anak, saat ini diyakini bahwa virus menyebabkan perkembangan kekebalan jangka pendek.

"Tidak ada yang tahu pasti, tetapi kebanyakan anak-anak kemungkinan mengembangkan setidaknya kekebalan jangka pendek terhadap virus corona yang menyebabkan Covid-19," ujar asisten professor pediatri di University of Texas Medical School di Houston, Dr Peter Jung kepada The Huffington Post.

"Tetapi seperti halnya flu dapat bermutasi, demikian juga Covid-19, yang akan membuat seseorang rentan untuk mendapatkan infeksi kembali," lanjut dia.

Baca juga: Gejala Baru Virus Corona Mulai Muncul, Apa Saja?

Ilustrasi virus corona (COVID-19).Kemenkes Ilustrasi virus corona (COVID-19).

Sementara itu, dokter penyakit menular di Penn Medicine dan Direktur Medis Penn Global Medicine, Dr Stephen Gluckman menyampaikan, tampaknya memiliki riwayat Covid-19 mengakibatkan kekebalan pada sebagian besar individu.

"Virus corona bukan hal baru, mereka sudah ada sejak lama, dan banyak spesies. Jadi, kita tahu cukup banyak tentang virus corona secara umum. Menurut saya, sebagian besar pasien yang terkena Covid-19, maka ia kebal," ujar dia.

Namun, ia pun mengaku tidak memiliki cukup data untuk mengatakan hal itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com