Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik, China Setujui 2 Vaksin Covid-19 Diujicobakan ke Manusia

Kompas.com - 15/04/2020, 11:29 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ahli berlomba menemukan vaksin untuk menghentikan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Pakar medis terkemuka AS Anthony Fauci mengatakan vaksin bisa siap dalam 12-18 bulan.

China telah menyetujui tes manusia tahap awal untuk 2 vaksin virus corona eksperimental.

Dikutip dari Aljazeera, Selasa (14/4/2020), vaksin eksperimental tersebut dikembangkan oleh:

  • unit Sinovac Biotech yang berbasis di Beijing, dan
  • Institut Produk Biologi Wuhan, sebuah afiliasi dari Grup Farmasi Nasional China milik negara.

Pada Maret kemarin, Beijing memberi lampu hijau percobaan klinis lain untuk calon vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Akademi Ilmu Kedokteran Militer dan bioteknologi CanSino Bio dan didukung militer.

Hal itu tidak lama setelah Pengembang Obat AS Moderna mengatakan telah memulai tes manusia dengan vaksin mereka.

Komisi Kesehatan Nasional mengatakan mereka harus menghapus sejumlah kondisi sebelum dapat memungkinkan produksi massal vaksin secara global.

Baca juga: Hampir 2 Juta Kasus, Kapan Pandemi Virus Corona Akan Berakhir?

Masuk tahap kedua

Petugas medis malakukan rapid test covid-19 dari sampel darah yang telah diambil secara door to door dari sejumlah kecamatan di stadion Patriot Candrabhaga, kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (26/3/2020). Sampel darah yang diambil secara door to door di sejumlah kecamatan oleh petugas medis dan diantar ke stadion Patriot Candrabhaga untuk dilakukan rapid test. ANTARAFOTO/Paramayuda/hp.ANTARA FOTO/Paramayuda Petugas medis malakukan rapid test covid-19 dari sampel darah yang telah diambil secara door to door dari sejumlah kecamatan di stadion Patriot Candrabhaga, kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (26/3/2020). Sampel darah yang diambil secara door to door di sejumlah kecamatan oleh petugas medis dan diantar ke stadion Patriot Candrabhaga untuk dilakukan rapid test. ANTARAFOTO/Paramayuda/hp.

Vaksin yang disetujui oleh China kini telah memasuki tahap percobaan kedua.

Sebelumnya pada tahap pertama, sebanyak 500 orang mendaftar menjadi relawan untuk mencoba vaksin ini.

Kini pada tahap kedua diujicobakan pada kelompok kontrol placebo.

Profesor Klinis Patologi di Universitas Hong Kong John Nicholls memperingatkan, meski harapan sembuh meningkat, tapi vaksin tidak dapat digunakan tergesa-gesa.

Tim profesor itu adalah salah satu tim pertama di luar China daratan yang mereproduksi virus di laboratorium untuk penelitian.

Baca juga: Sebabkan Komplikasi Jantung, Penelitian Klorokuin di Brazil Dihentikan

Nicholls menjelaskan, biasanya vaksin mulai diujicobakan kepada hewan kecil, kemudian ke primata, dan terakhir ke manusia.

Dia mengatakan vaksin yang disetujui China itu mengambil jalan lebih cepat karena langsung menuju ke manusia. Itu merupakan keputusan yang sangat berani menurutnya.

Tambahnya, sebagian besar kematian terjadi pada orangtua, jadi sebaiknya pengetesan terhadap antibodi dilakukan pada orangtua bukan anak muda.

Saat ini jumlah kasus virus corona yang dilaporkan dunia mendekati 2 juta kasus. Dikutip dari Worldometers, Rabu (15/4/2020) siang, tercatat ada 1.999.254 kasus.

Sementara itu kematian yang dilaporkan ada 126.715 orang dan pasien sembuh 478.932 orang.

 Baca juga: Gejala Baru Virus Corona Mulai Muncul, Apa Saja?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timeline Wabah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com