KOMPAS.com - Kasus corona di dunia mendekati angka 2 juta kasus. Dikutip dari Worldometers, virus yang pertama kali disebut menyebar di Wuhan tersebut telah menginfeksi 1.997.906 orang hingga Rabu (15/4/2020) pagi.
Sejak dilaporkan pertama kali pada akhir 2019 lalu, jumlah kasus Covid-19 terus bertambah setiap harinya.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah di seluruh dunia, seperti penguncian wilayah atau lockdown hingga mewajibkan masker untuk semua orang, dan banyak hal lainnya.
Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 15 April: 1,9 Juta Kasus, 467.074 Sembuh, 125.951 Meninggal
Lalu kapan pandemi ini akan berakhir?
Dilansir BBC, Senin (23/3/2020), ada 3 cara untuk mengakhiri pandemi virus corona menurut Profesor epidemologi penyakit menular di Universitas Edinburgh Mark Woolhouse, yaitu:
Masing-masing jalan tersebut akan mengurangi kemampuan virus untuk menyebar.
Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan
Vaksin dapat memberi kekebalan sehingga seseorang tidak terinfeksi suatu virus.
Prediksi terbaik saat ini adalah vaksin bisa siap dalam 12-18 bulan, jika semua berjalan lancar.
Saat ini penelitian vaksin berlangsung dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tapi tidak ada jaminan itu akan berhasil dan akan membutuhkan imunisasi dalam skala global.
Baca juga: Memahami Tahapan Pembuatan Vaksin, Bagaimana Prosesnya?
Dilansir Bloomberg, Jumat (3/4/2020), ada konsensus bahwa pandemi hanya akan berakhir dengan pembentukan kekebalan kelompok atau herd immunity.
Dilansir Aljazeera, Jumat (20/3/2020), herd immunity mengacu pada situasi di mana cukup banyak orang dalam suatu populasi yang memiliki kekebalan terhadap infeksi sehingga dapat secara efektif menghentikan penyebaran penyakit tersebut.
Ada 2 jalan untuk itu.
Cara pertama melalui imunisasi. Sedangkan cara kedua adalah dengan membiarkan sebagian besar komunitas terinfeksi patogen dan mengembangkan resistensi terhadapnya.