Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembuh dari Corona, Jadi Kebal atau Dapat Terinfeksi Kembali? Simak Penjelasannya...

Kompas.com - 16/04/2020, 07:02 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Itu pertanda baik bahwa kita kemungkinan memiliki setidaknya kekebalan sementara setelah infeksi. Yang belum kita ketahui adalah berapa lama kekebalan itu akan bertahan, kualitas kekebalan itu, dan apakah semua individu akan menghasilkan respons kekebalan tinggi yang tahan lama," ujar Ketua Departemen Mikrobiologi di Universitas Alabama di Birmingham.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Pola virus corona

Membandingkan Covid-19 dengan virus corona terkait dapat membantu kita mengetahui berapa lama kita bisa kebal.

Sebab, Covid-19 berada dalam keluarga virus yang sama dengan SARS, para peneliti memfokuskan pada pola yang terlihat pada penyakit itu.

Apakah setiap orang yang terpapar virus mengembangkan antibodi, dan apakah mereka berkembang cukup untuk menangkal infeksi ulang.

Sebuah studi pra-cetak dari para peneliti China yang belum ditinjau oleh rekan sejawat belum menemukan bahwa dari 175 pasien Covid-19 yang pulih, hampir 6 persen tidak memiliki antibodi yang terdeteksi.

"Terlalu dini untuk mendapatkan data pasti apa pun," kata ahli epidemiologi Universitas Drexel, Michael LeVasseur.

Baca juga: Kabar Baik, China Setujui 2 Vaksin Covid-19 Diujicobakan ke Manusia

Tetapi ia mengutip sebuah studi tentang wabah SARS 2002 hingga 2003 di China yang menemukan kekebalan dari virus itu berlangsung rata-rata dua tahun.

Sebuah penelitian pada 2017 terhadap pasien SARS menunjukkan, sebanyak 89 persen dari mereka yang pulih memiliki antibodi yang terdeteksi dua tahun setelah infeksi.

Namun, pada tanda enam tahun, hanya dua dari 23 pasien yang masih memiliki antibodi yang dapat dideteksi, menunjukkan berkurangnya pertahanan terhadap virus.

Sementara itu, virus corona jenis baru adalah virus RNA, seperti influenza, yang artinya dapat bermutasi. Ketika itu terjadi, antibodi yang terbentuk melawan satu jenis tidak selalu efektif terhadap jenis lainnya.

"Tidak terlalu banyak berubah, jadi kami harap ini tidak akan terlalu mejadi masalah," ujar Lund.

Para ilmuwan berharap apa yang disebut tes serologis dapat menguji antibodi khusus untuk virus korona dalam darah orang.

Baca juga: Temuan Baru, Diyakini Dapat Memecahkan Misteri Pengobatan Covid-19

KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo Infografik: Istilah dalam Corona Virus Disease Covid-19 (2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com