Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aris Marfai
Kepala Badan Informasi Geospasial

Professor Geografi

Starlink dan Literasi Geospasial

Kompas.com - 26/05/2024, 16:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SATELIT orbit rendah (Low Earth Orbit/LEO) Starlink, milik Elon musk, akan memberikan layanan internet di berbagai pelosok di Indonesia.

Itu artinya akan ada akses internet di pedalaman dan kawasan terluar, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya tidak mempunyai akses internet.

LEO merupakan satelit yang diterbangkan rendah pada ketinggian sekitar 5000 km. Satelitnya kecil, jumlahnya ribuan, berada mengitari bumi.

Dengan jumlah yang banyak dan orbit rendah memungkinkan untuk memberikan jangkauan layanan komunikasi internet sampai ke pelosok.

Starlink merupakan salah satu satu satelit LEO yang mempunyai banyak permintaan pasar di dunia, saat ini menguasai 64 persen pasar satelit LEO global.

Penetrasi internet di Indonesia saat ini mencapai 79,5 persen, artinya lebih dari 79 persen penduduk Indonesia mendapatkan akses internet, tentunya kebanyakan di kawasan perkotaan.

Dengan kehadiran satelit yang memberikan layanan internet, maka penetrasi internet di Indonesia akan naik signifikan, sampai ke pelosok perbatasan, daerah terpencil dan pulau-pulau kecil terluar.

Kecamatan-kecamatan di perbatasan yang belum mendapatkan internet dengan baik masih sangat banyak.

Sekadar menyebut contoh seperti di Sajingan Besar (Sambas), Ketungau Hulu (Sintang), Embaloh Hulu (Kapuas Hulu), Jagoi Babang (Bengkayang), Kayan Hulu (Malinau), Lumbis (Nunukan), Bikomi Utara (Timor Tengah Utara), Lasiolat (Belu), Arso Timur (Keerom), Waropko (Boven Digoel), Oksamol (Pegunungan Bintang) dan daerah lainnya.

Hadirnya internet di pedalaman akan memberikan kesempatan pada pelajar dan masyarakat untuk mendapatkan akses informasi yang lebih banyak.

Memberikan kesempatan yang luas pada pelajar dan masyarakat di berbagai pelosok untuk mendapatkan pengetahuan dan meningkatkan literasi melalui media internet, melalui media visual, yang selama ini mungkin sulit, jarang atau bahkan belum pernah didapatkan.

Menurut Program for International Student Assessment (PISA), Indonesia menjadi bagian dari 11 negara yang memiliki tingkat literasi rendah di tahun 2020. Indonesia berada di peringkat 70 dari 81 negara.

Dengan demikian, budaya membaca dan keingin-tahuan tentang pengetahuan secara umum di Indonesia masih relatif kurang.

Hadirnya internet hingga di pelosok dengan berbagai ragam konten dan visualisasi diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan, meningkatkan literasi pada masyarakat.

Pengetahuan tentang lokasi, baik berupa identifikasi lokasi, analisis jarak, konstelasi suatu lokasi terhadap lokasi lain, pemetaan potensi suatu lokasi dan pengetahuan berbasis lokasi lainnya akan meningkat dengan hadirnya layanan internet dan aplikasi berbasis peta.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com