Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Wabah Corona, Peneliti Sebut Indonesia Bisa Meniru Korea Selatan

Kompas.com - 14/04/2020, 06:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Republik Indonesia terus berupaya untuk mencegah penularan virus corona semakin meluas. Namun sejumlah ahli menilai, upaya yang dilakukan belum cukup maksimal membendung laju penyebaran Covid-19.

Laporan terakhir disebutkan, kasus infeksi virus corona di Indonesia mencapai 4.557 kasus positif yang dikonfirmasi. 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.778 orang masih dilakukan perawatan, 399 orang meninggal dan pasien sembuh sebanyak 380 orang.

Baca juga: Melihat Rincian Kasus Virus Corona di 10 Wilayah yang Menerapkan PSBB

PSBB pelengkap strategi utama

Epidemiolog Indonesia kandidat doktor dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyebut PSBB atau karantina wilayah harus dilakukan sebagai pelengkap dari strategi utama, yaitu tes, pelacakan, perawatan, dan isolasi.

"Artinya, PSBB tidak akan efektif bila strategi utama tidak dilaksanakan," kata Dicky kepada Kompas.com, Senin (13/4/2020).

Dicky juga menyoroti adanya kesalahpahaman yang menyebut bahwa terlambatnya penerapan karantina wilayah atau PSBB menjadi kesalahan besar di Indonesia dan Jakarta.

Padahal menurut Dicky dalam strategi menghadapi pandemi, inti atau prinsip utamanya adalah test, trace, treat dan isolate.

Karena itu, Dicky menyebut bahwa pemerintah pusat juga harus memberikan pemahaman yang benar tentang PSBB dan strategi apa yang harus terus dilakukan dan diutamakan.

Baca juga: Cerita Guru Mengajar Lewat Online: Terkendala Fasilitas hingga Ditinggal Mabar Siswa

Indonesia cocok meniru Korsel

Selain itu, Dicky menilai, strategi penanganan pandemi di Indonesia yang lebih cocok merujuk pada pola Korea Selatan. Negara tersebut tidak menerapkan karantina atau isolasi total serupa lockdown.

Namun berhasil menekan penyebaran dan melandaikan kurva melalui strategi cakupan tes dan pelacakan kasus yang masif dan agresif. 

Korea Selatan memang tidak menerapkan kebijakan lockdown untuk membendung virus corona. Tetapi dengan memperbanyak melakukan tes virus corona atau tes massal untuk warganya. 

Korea Selatan dengan sekitar 10.000 kasus positif virus corona telah melakuan tidak kurang dari 500.000 tes virus corona. Sedangkan Indonesia saat ini baru melakukan 27.000 tes virus corona.

Tak hanya itu, Korea Selatan juga melakukan pelacakan kontak orang-orang yang diketahui melakukan kontak langsung dengan orang yang dinyatakan positif virus corona. Sehingga pola penyebaran bisa diketahui dan kemudian dibatasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com