Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Meningkatkan Imun Tubuh agar Terbebas dari Virus Corona

Kompas.com - 13/04/2020, 19:02 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini, kekhawatiran terkait infeksi virus corona masih terus terjadi.

Salah satu cara untuk mencegah terinfeksi virus corona adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh atau sistem imun.

Mengutip The Guardian, menurut Profesor Imunologi di University of Manchester, Sheena Cruickshank, untuk mengetahui bagaimana merawat sistem imun, seseorang harus memahami kekuatannya terlebih dahulu.

Baca juga: Dampak Virus Corona di Bali, 800 PHK dan 46.000 Pekerja Dirumahkan

Sistem imun

"Ketika Anda bersentuhan dengan kuman yang belum pernah dikenali tubuh sebelumnya, Anda memiliki berbagai penghalang untuk mencoba menghentikannya masuk ke tubuh anda," kata Sheena.

Adapun contoh-contoh penghalang tersebut adalah kulit, ingus, dan mikrobiome. Sementara, di bawahnya, tubuh kita dipenuhi oleh sel-sel epitel yang sangat sulit untuk dilalui.

Mereka memproduksi antimikroba termasuk yang paling relevan dengan virus corona, yaitu senyawa antivirus yang cukup berlawanan. Jika patogen melewati pertahanan ini, ia harus melawan sel darah putih atau sel kekebalan tubuh.

Baca juga: Tolak Asimilasi Corona karena Tak Punya Rumah dan Keluarga, Napi: Di Rutan Lebih Enak

Sel-sel tersebut akan menghadapi virus tanpa disadari. Sistem ini juga merupakan dasar dari vaksinasi.

Namun demikian, menurut Sheena, sistem imun memiliki titik buta. Artinya, respons imun tidak dapat mengenali virus atau kuman tertentu. Akan tetapi, Sheena menyebut bahwa gaya hidup yang sehat akan memastikan pertahanan tubuh dapat melawan virus-virus asing ini.

Selain itu, berikut adalah sejumlah tips yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau sistem imun ini:

Baca juga: China Batasi Publikasi Penelitian tentang Asal Virus Corona

Cara meningkatkan imun tubuh 

1. Mengonsumsi makanan tinggi serat

"Kita hidup dalam hubungan simbiotik dengan bakteri usus kita," kata Presiden British Society for Immunologi dan Profesor di University of College, London, Arne Akbar.

Mikroba tidak hanya membentuk pelindung tubuh, tetapi juga program sistem imun. Hewan hasil perkembangbiakan yang tidak mempunyai mikrobioma cenderung memiliki respons imun yang berkembang dengan kurang baik.

Sementara, orang dengan usia lanjut dan memiliki penyakit yang ditandai peradangan seperti alergi, asma, atau diabetes, cenderung memiliki mikrobioma usus yang kurang bervariasi.

Oleh karena itu, Sheena merekomendasikan pengonsumsian makanan yang bervariasi dengan serat tinggi. Sebab, semakin banyak makanan nabati yang dikonsumsi, akan semakin baik. "Mikrobioma sangat menyukai serat, kacang-kacangan, dan makanan fermentasi," tambah dia. 

Baca juga: 4.557 Orang Positif Corona di Indonesia, Lonjakan Kasus Tertinggi di DKI Jakarta

2. Menghindari paparan sinar UV

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com