Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Risiko Penyebaran Virus Corona di Angkutan Umum? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 11/03/2020, 07:00 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Profesor Quingyan Chen di Universitas Purdue, yang mempelajari kualitas udara di kendaraan penumpang yang berbeda, memperkirakan bahwa udara di pesawat berganti sepenuhnya setiap 2-3 menit, dibandingkan dengan setiap 10-12 menit di gedung ber-AC.

Hal ini dikarenakan, saat berada di pesawat, udara yang dihirup sedang dibersihkan oleh filter udara partikulat efisiensi tinggi.

Sistem ini dapat menangkap partikel yang lebih kecil daripada sistem pendingin udara biasa, termasuk virus.

Filter menghisap udara segar dari luar dan mencampurnya dengan udara yang sudah ada di dalam kabin.

Baca juga: Mengenal Achmad Yurianto, Jubir Pemerintah untuk Virus Corona yang Kini Jadi Dirjen P2P

Menyentuh permukaan

Selain menghirup tetesan dari seseorang yang batuk atau bersin, infeksi seperti corona virus dapat ditularkan melalui menyentuh permukaan yang terkontaminasi dengan tetesan infeksi pada mereka, baik itu tangan seseorang atau pegangan pintu.

Vicki Hertzberg, dari Emory University di AS, mengambil sampel dari permukaan pada sepuluh penerbangan lintas benua pada 2018.

Tidak ada yang menonjol dalam sampel pesawat dibandingkan dengan tes yang telah dilakukan di gedung dan jenis transportasi lainnya.

Tetapi, sulit untuk menggeneralisasi risiko pada segala bentuk transportasi karena terdapat berbagai faktor yang menambah atau mengurangi risiko.

Sebagai contoh, pada penerbangan jarak jauh, penumpang mungkin akan bergerak lebih banyak dan jika memiliki virus, risiko penyebaran akan lebih lanjut.

Pedoman WHO menunjukkan bahwa area risiko tertinggi berada di dua baris di depan, belakang atau samping orang yang terinfeksi.

Namun selama wabah SARS pada 2003, di pesawat yang membawa satu orang yang terinfeksi, 45 persen dari mereka yang terkena penyakit itu duduk di luar zona dua baris tersebut.

Sehingga disarankan untuk cuci tangan, membersihkan permukaan jika memungkinkan serta bersin dan batuk ke dalam tisu.

Perhatian utama tentang perjalanan udara yaitu bagaimana dapat mengangkut orang yang berpotensi menular dari satu bagian dunia ke bagian lainnya.

Baca juga: Ini Daftar 4 WNI yang Positif Virus Corona di Singapura

Kapal pesiar

Kapal pesiar telah menjadi fokus perhatian setelah penumpang di Diamond Princess di Jepang dikarantina pada Februari lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com