Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab dan Dampak Berakhirnya Era Restorasi Meiji

Kompas.com - 31/08/2023, 10:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Hal ini mengukuhkan pandangan bahwa Restorasi Meiji berhasil mengantarkan Jepang keluar dari ketertinggalannya dan menjadi pesaing serius bagi negara-negara Barat yang lebih dahulu maju.

Perubahan tuntutan masyarakat

Abad ke-20 membawa perubahan dalam pandangan dan aspirasi masyarakat Jepang.

Kebutuhan akan modernisasi dan pembangunan tidak lagi menjadi satu-satunya prioritas.

Masyarakat Jepang mulai menuntut hak asasi individu yang lebih besar, partisipasi politik lebih aktif, dan kesetaraan.

Sektor pendidikan yang berkembang pesat dalam era ini berperan penting dalam mendorong kesadaran masyarakat tentang hak-hak mereka sebagai individu dan anggota masyarakat.

Bergabungnya Jepang sebagai anggota tetap Dewan Keamanan Liga Bangsa-Bangsa pada 1919 adalah salah satu contoh nyata dari perubahan tuntutan masyarakat.

Langkah ini menunjukkan komitmen Jepang terhadap diplomasi internasional.

Namun, kemudian muncul kontradiksi ketika ada keluhan tentang perlakuan yang adil terhadap koloni Jepang oleh Liga Bangsa-Bangsa.

Hal ini mencerminkan dorongan masyarakat untuk perubahan lebih lanjut dan keterlibatan lebih besar dalam urusan internasional.

Tuntutan akan perubahan politik dan partisipasi yang lebih besar dalam pengambilan keputusan juga menjadi semakin kuat.

Masyarakat ingin terlibat dalam bentuk pemerintahan yang lebih demokratis dan melihatnya sebagai langkah menuju keadilan dan kesetaraan lebih besar.

Perubahan dalam tuntutan masyarakat ini mencerminkan evolusi dari fokus awal Restorasi Meiji yang terutama berorientasi pada modernisasi dan stabilitas politik.

Transformasi sosial ini menggambarkan bagaimana aspirasi masyarakat dapat membentuk arah perubahan di tengah-tengah usaha pemerintah untuk mengatasi tantangan zaman.

Baca juga: Apa Tujuan Restorasi Meiji?

Perkembangan politik dan kekuasaan militer

Perkembangan politik dan peran militer juga memengaruhi akhirnya Restorasi Meiji.

Pada 1930-an, pengaruh militer semakin meningkat, dan otoritas politik sipil mulai terkikis.

Serangkaian pemerintahan yang bergejolak dan berubah dengan cepat mengindikasikan ketidakstabilan politik, sedangkan kekuatan militer semakin merangkak naik.

Otoritas politik sipil semakin terkikis oleh kekuatan militer yang berkembang pesat.

Serangkaian pemerintahan bergejolak dan perubahan cepat dalam kepemimpinan negara mencerminkan ketidakstabilan politik yang semakin menguat.

Fokus semakin beralih dari modernisasi dan reformasi yang diusahakan pada awal Restorasi Meiji, menjadi orientasi pada perebutan kekuasaan politik di dalam negeri.

Hingga pada 1941, Jepang melakukan serangan mendadak terhadap Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii.

Tindakan ini mengejutkan dunia internasional dan menandai langkah yang sangat agresif Jepang dalam urusan internasional.

Keputusan menyerang Pearl Harbor menunjukkan bahwa faktor militer telah merangkak naik sebagai kekuatan dominan dalam pengambilan keputusan pemerintah Jepang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com