Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang Restorasi Meiji

Kompas.com - 18/01/2023, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Restorasi Meiji adalah program modernisasi di segala bidang kehidupan masyarakat Jepang yang berlangsung pada pertengahan abad ke-19.

Tokoh Restorasi Meiji adalah Kaisar Jepang Matsuhito atau lebih dikenal sebagai Kaisar Meiji.

Restorasi Meiji menandai era baru bagi Jepang yang membuka diri terhadap pengaruh Barat.

Kemajuan yang dialami Jepang di berbagai bidang setelah Restorasi Meiji tidak hanya membuat rakyat Jepang makmur, tetapi menjadi bangsa maju yang kompetitif dengan negara-negara Barat.

Apa latar belakang munculnya Restorasi Meiji?

Baca juga: Apa Tujuan Restorasi Meiji?

Latar belakang Restorasi Meiji

Latar belakang Restorasi Meiji adalah kemerosotan ekonomi akibat kebijakan Sakoku serta tekanan pihak asing kepada Jepang untuk membuka diri.

Pada zaman dulu, Jepang merupakan negara dengan bentuk pemerintahan kekaisaran, sehingga secara teoretis pemegang kekuasaan tertinggi adalah kaisar.

Namun sejak abad ke-12, peran dan wewenang dalam menjalankan pemerintahan dipegang panglima militer atau shogun.

Kaisar tetap ada, tetapi perannya sangat terbatas dalam aktivitas sosial politik, bahkan hanya menjadi semacam simbol.

Selama shogun berkuasa, tidak jarang terjadi peperangan dan pemberontakan yang berupaya memulihkan peran kaisar. Konflik semakin memanas saat Keshogunan Tokugawa mulai berkuasa pada 1633.

Baca juga: Sejarah Shogun Jepang

Keshogunan Tokugawa menjalankan Kebijakan Sakoku, yang berarti penutupan diri Jepang.

Jepang mengalami masa kegelapan karena rakyatnya tidak boleh pergi ke luar negeri, begitu pula sebaliknya.

Upaya menutup diri juga dilakukan dengan melarang peredaran buku-buku berbahasa asing karena Keshogunan Tokugawa khawatir Jepang akan mendapatkan pengaruh buruk dan dikuasai oleh pihak asing.

Kebijakan Sakoku terbukti mematikan ekonomi Jepang, yang saat itu sangat bergantung pada pertanian dan hanya memiliki sedikit industri.

Pasalnya, perdagangan internasional juga ditutup, hanya Belanda dan China yang dibolehkan berdagang ke Jepang.

Baca juga: Kebijakan Sakoku, Penutupan Diri Jepang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com