Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Imperialisme dan Bentuknya

Kompas.com - 28/07/2023, 07:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Dulunya, gerakan imperialisme kuno ini dilakukan oleh negara-negara Eropa yang memiliki tiga tujuan utama disebut 3G, yaitu Gold (kekayaan), Glory (kejayaan), dan Gospel (penyebaran agama).

Lewat tiga semboyan itu, para penjajah menduduki suatu wilayah dengan tujuan untuk mencari kekayaan, menambah kejayaan negeri, dan menyebarkan agama.

Salah satu contoh penerapan misi 3G adalah ketika bangsa Portugis datang ke Indonesia pada abad ke-16.

Didorong dengan semangat misi 3G, bangsa Portugis melakukan penjelajahan samudra untuk memburu kekayaan berupa rempah-rempah, yang pada masa itu menjadi barang sangat berharga.

Lebih lanjut, kondisi ini pun mendorong bangsa-bangsa Eropa untuk memiliki daerah kekuasaannya sendiri, yang disimbolkan dengan misi glory.

Selain itu, kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia juga sembari membawa misi suci dari gereja atau gospel.

Maka dari itu, ketika menerapkan sistem imperialisme di Indonesia, bangsa Portugis juga turut menyebarkan ajaran agama Katolik.

Setelah Portugis, sejumlah negara lain yang turut mempraktikkan imperialisme adalah Spanyol, Inggris, Perancis, dan Belanda.

Baca juga: Hubungan Revolusi Industri dan Imperialisme Modern

Imperialisme modern

Dua abad berlalu, tepatnya pada abad ke-18, praktik imperialisme modern muncul setelah Revolusi Industri terjadi.

Jika imperialisme kuno identik dengan misi 3G, imperialisme modern lebih didorong oleh motivasi ekonomi yang berpacu pada industrialisasi.

Dalam praktik imperialisme modern, negara-negara penjajah mengembangkan perekonomian dengan membangun industri besar-besaran.

Pembangunan industri ini tentu membutuhkan bahan baku dan tempat pemasaran di wilayah jajahan.

Sejak 1870, imperialisme modern mulai dikembangkan, terutama setelah negara-negara Eropa mengalami puncak industrialisasi.

Inggris yang berperan sebagai negara industri pelopor imperialisme modern pun menjadikan tanah jajahannya sebagai tempat untuk mendapatkan bahan mentah, tempat pemasaran, dan sumber tenaga buruh yang murah.

Contoh praktik imperialisme modern adalah saat Inggris berupaya menjajah Afrika demi menanggapi tuntutan negaranya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com