Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perkembangan Sosiologi di Eropa

Kompas.com - 28/07/2023, 06:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang berbagai aspek dalam masyarakat serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.

Sosiologi pertama kali digunakan oleh Auguste Comte, yang juga dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Sosiologi kemudian diperluas hingga ke negara lain, termasuk Indonesia.

Namun, apabila menilik dari sejarah awalnya, sosiologi bermula dari Eropa.

Lantas, bagaimana sejarah perkembangan sosiologi di Eropa?

Baca juga: Sejarah Perkembangan Sosiologi di Indonesia

Kajian awal sosiologi

Plato

Awal mula tentang kajian sosiologi terletak dalam filsafat sosial yang dikembangkan oleh Plato (429 M-347 M).

Plato merupakan seorang filsuf Romawi. Ia menuangkan pemikirannya di dalam buku yang ia tulis bertajuk Politeia, yang berarti negara.

Maksud dari tulisannya tersebut adalah untuk merumuskan teori tentang bentuk negara yang dicita-citakan, yang organisasinya berdasar pada pengamatan yang kritis terhadap sistem-sistem sosial.

Menurut Plato, negara dan masyarakat adalah dua hal yang sama.

Kewajiban utama sebuah negara adalah mempertahankan keadilan. Negara wajib mendukung nilai-nilai kesusilaan bagi seluruh umat manusia, bukan kepentingan pribadi.

Lebih lanjut, untuk menegaskan nilai-nilai kesusilaan tersebut, maka harus dibentuk sebuah organisasi yang terdiri atas masyarakat.

Masyarakat kemudian harus bertindak yang mencerminkan sebuah negara yang ideal, seperti yang dikemukakan oleh Plato.

Masyarakat diharapkan dapat berlaku adil, baik terhadap diri sendiri ataupun kelompok.

Kesimpulannya, menurut Plato, tindakan masyarakat sebenarnya merupakan refleksi dari masyarakat itu sendiri.

Baca juga: Sejarah Lahirnya Ilmu Sosiologi

Aristoteles

Aristoteles sendiri adalah murid dari Plato. Ia dikenal ahli dalam bidang filsafat dan kenegaraan.

Bukunya yang bertajuk POLITIKA mengulas tentang negara konkret (nyata), sehingga lebih dekat dengan realita yang terjadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com