Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Emile Durkheim, Bapak Sosiologi Modern

Kompas.com - 16/07/2022, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Emile Durkheim adalah filsuf dan sosiolog Perancis ternama yang dikenal sebagai Bapak Sosiologi Modern.

Ia merupakan orang pertama yang mendirikan departemen sosiologi di universitas di Eropa, yakni pada 1895.

Setahun setelahnya, Durkheim menerbitkan salah satu jurnal ilmu sosial pertama berjudul "L'Année Sociologique", yang berisi kumpulan riset tentang sosiologi.

Selain itu, Durkheim juga mengembangkan banyak teori dalam ilmu sosiologi, misalnya tentang tatanan sosial serta fakta sosial.

Dalam penelitiannya, Emile Durkheim menggunakan pendekatan empiris yang digabungkan dengan teori sosiologi.

Baca juga: Biografi Euclid, Bapak Geometri yang Terlupakan

Perkenalan dengan ilmu sosial

David Emile Durkheim lahir di Epinal, Perancis, pada 15 April 1858, dari keluarga Yahudi yang taat.

Ayah, kakek, dan kakek buyutnya adalah rabi (pendeta) Yahudi, sehingga ia pun diharapkan mengikuti jejak mereka.

Namun, saat masih kecil, Durkheim memutuskan untuk keluar dari sekolah rabi setelah menyadari bahwa dirinya memilih menjadi agnostik daripada diindoktrinasi oleh satu agama.

Durkheim tumbuh sebagai siswa yang cerdas dan diterima di Ecole Normale Superieure (ENS), yakni sekolah pascasarjana terkemuka di Paris, pada 1879 atau di usia 21 tahun.

Di sekolah ini, ia satu angkatan dengan Jean Jaures dan Henri Bergson, yang kemudian dikenal sebagai tokoh besar dalam kehidupan intelektual Perancis.

Pada periode ini pula, Durkheim banyak membaca karya Auguste Comte dan Herbert Spencer.

Ketertarikanya pada ilmu sosial juga didorong oleh fenomena politik, salah satunya kekalahan Perancis dalam Perang Perancis-Prusia.

Namun, minatnya pada ilmu sosial sedikit terganjal karena saat itu Perancis belum memiliki kurikulum ilmu sosial.

Baca juga: Luca Pacioli, Bapak Akuntansi Dunia

Pada 1882, Durkheim lulus dengan gelar sarjana filsafat. Selama beberapa tahun setelahnya, ia mengajar filsafat di sejumlah sekolah provinsi.

Demi mengejar minatnya, pada 1885, Durkheim memilih meninggalkan Perancis untuk belajar sosiologi hingga ke Jerman, di mana ia bertemu dan banyak menerima pengaruh dari pelopor psikologi eksperimental, Wilhelm Wundt.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com