KOMPAS.com - Euclid atau Euklides adalah matematikawan Yunani Kuno yang dijuluki sebagai Bapak Geometri.
Ia memiliki karya berjudul The Elements, yakni buku geometri paling berpengaruh dalam sejarah matematika, yang menjadi rujukan hingga abad ke-20.
Euclid juga mempunyai karya yang mengulas tentang perspektif, kerucut, geometri bola, dan teori bilangan.
Untuk membedakannya dari tokoh lain bernama Euclid dari Megara, oleh para ilmuwan ia dipanggil Euclid dari Aleksandria.
Baca juga: Luca Pacioli, Bapak Akuntansi Dunia
Euclid hidup pada sekitar 300 SM, tetapi hampir tidak ada yang diketahui dari kehidupan pribadinya.
Semasa hidup, ia mengoperasikan sekolah di Aleksandria, Mesir, dan menulis puluhan buku, yang saat ini sebagian besar telah hilang.
Menurut filsuf Proclus dari Athena (412-485 M), Euclid suka mengumpulkan manuskrip Yunani yang terancam hilang.
Dari situlah, ia menyempurnakan ilmu yang dipelajari dan menuangkannya dalam karyanya.
Meski pada akhirnya Euclid dikenal sebagai tokoh yang disebut sebagai Bapak Geometri, tetapi tidak sedikit yang meragukan eksistensinya.
Hal ini karena minimnya sumber sejarah yang menceritakan kisah hidupnya, sehingga beberapa sejarawan menganggap bahwa Euclid adalah nama pena dari tim penyusun buku The Elements.
Baca juga: Ibnu al-Nafis, Bapak Fisiologi Peredaran Darah
Tidak hanya kisah hidup Euclid yang seakan tidak terekam sejarah, beberapa karyanya pun telah hilang.
Beberapa karyanya yang hilang termasuk buku-buku mengenai bagian kerucut, kesalahan dalam penalaran, dan porisma.
Sedangkan beberapa karyanya yang masih bertahan hingga kini di antaranya:
Dalam bukunya tentang optik, Euclid mengemukakan teori penglihatan yang sama dengan filsuf St. Augustine.
Baca juga: Jabir bin Hayyan, Bapak Ilmu Kimia Modern